5G Bukan Sekadar untuk WhatsApp, Smartfren: Harus Lebih Spesifik : Okezone techno

1 min


137
5G Bukan Sekadar untuk WhatsApp, Smartfren: Harus Lebih Spesifik : Okezone techno

JAKARTA – Beberapa operator melakukan uji coba 5G di Indonesia. Salah satu operator yang melakukan uji coba tersebut ialah Smartfren.
Perusahaan telah menguji jaringan 5G di pabrik manufaktur untuk monitoring menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) dan drone. Menurut Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, jika jaringan 5G cepat atau lambat akan diimplementasikan di Indonesia.

Meskipun demikian Merza mengungkapkan jika untuk menggelar 5G masih banyak tantangan, seperti penetapan frekuensi yang dibutuhkan.
“Kita belum siap dengan frekuensi-frekuensi yang akan dibutuhkan untuk betul-betul bisa menggelar 5G dengan baik. Kenapa? Karena frekuensi kita itu kavelingannya sudah kepakai semua, tinggal yang kosong yang masih daerah atas-atas. Contoh, misalkan yang untuk trial hari ini, itu 28 GHz. Kalau frekuensi setinggi itu digunakan untuk menggelar jaringan secara full coverage itu tidak efisien,” kata dia usai uji coba 5G, di pabrik PT Smart Tbk, Marunda, Senin (19/8/2019).
Baca Juga: Gelar 5G, Indonesia Dinilai Cocok Manfaatkan Spektrum 3,5 GHz

Dia juga mengatakan jika harus mengkaji secara mendalam parameternya, berapa BTS yang akan dibutuhkan untuk meng-cover satu wilayah.
“Dihitung, nanti kira-kira bagaimana? Kalau kemudian layanannya hanya sekadar untuk WhatsApp saja. Apakah itu akan masuk akal? Sehingga, aplikasinya juga harus dipikirkan dari sekarang,” kata Merza.

Merza juga mengungkapkan jika saat ini Pemerintah sedang mencari jalan keluar untuk mendapatkan frekuensi-frekuensi yang lebih rendah.
“Nanti, kalau itu berhasil pun, ya kita ingin juga coba trial, kita bandingkan frekuensi sekian bagaimana, frekuensi sekian bagaimana. Itulah namanya trial. Namanya juga uji coba. Diuji dan dicoba,” kata dia.
Baca Juga: Huawei Rilis Ponsel 5G dan Tandai Perangkat Hongmeng Pertama

Merza juga mengungkapkan jika beberapa wilayah di luar negeri yang sudah komersial sudah menetapkan frekuensi yang lebih rendah. Sementara itu frekuensi-frekuensi yang lebih rendah itu masih dipakai untuk yang lain.
“Jadi, gini mindset-nya, 5G bukanlah solusi untuk ini (handphone) hanya sekadar main-main, berkomunikasi, untuk connectivity, tidak. 5G harus lebih spesifik untuk penggunaan-penggunaan, tadi yang saya sebut: satu, masif. Kedua, butuh respon cepat atau latensi,” jelas dia.

Sementara itu Vice President Technology Relation and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo juga mengungkapkan jika 5G saat ini belum fokus kepada konsumer. Dia mengungkapkan jika untuk komunikasi dan browsing, konektivitas 4G masih bagus.
“Pasti akan ada tapi untuk saat ini tampaknya belum dibutuhkan segitu besarnya. 4G masih cukup untuk hanya YouTube, WhatsApp dan chatting, browsing. Yang perlu adalah untuk yang tinggi,” kata Munir.
Baca Juga: Ini Alasan Regulasi Nomor IMEI Belum Diterapkan pada 17 Agustus
Baca Juga: Cegah Hoaks, Kominfo Batasi Akses Internet di Papua


Like it? Share with your friends!

137

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak