Jakarta, StikerWA Indonesia — Studi yang dilakukan Google Indonesia pada periode November hingga Desember 2018 terkait perilaku orang Indonesia saat membeli ponsel pintar. Google mencatat orang Indonesia kerap melakukan pencarian terlebih dahulu dan butuh waktu hingga dua pekan sebelum memutuskan untuk memilih ponsel yang hendak dibeli.Senior Industry Analyst Tech & Telco Google Indonesia Yudistira Nugroho mengatakan orang Indonesia memanfaatkan waktu tersebut untuk berpikir dan melakukan perbandingan antara satu produk dan lainnya sesuai dengan dana yang disiapkan.Menariknya, Google mencatat kendati informasi soal ponsel baru diperoleh secara daring namun transaksi pembelian masih dilakukan secara luring di toko fisik.”Faktanya 69 persen masih [beli ponsel baru] ke toko retail fisik, biasanya mereka masih butuh hands on ponsel,” pungkas Yudistira saat melakukan pemaparan Smartphone Insights 2019 di kantor Google Indonesia, Jakarta, Rabu (8/5)..
‘Perjalanan panjang’ pembelian ponsel diawali saat hari pertama orang Indonesia baru mencari-cari informasi terkait ponsel pintar yang akan dibeli.”Riset kami menunjukkan bahwa 71 persen [masyarakat Indonesia] mengatakan bawah pencarian membuat mereka mempertimbangkan model ponsel baru yang sebelumnya tidak mereka pertimbangkan,” kata dia Disamping itu, Yudistira juga mengatakan jika Google Search memudahkan penggunanya membandingkan satu produk dengan lainnya. Dengan cara itu, masyarakat memiliki dua hingga tiga merek di benaknya dan bisa melakukan komparasi dengan mudah.[Gambas:Video StikerWA]Google juga mencatat 64 persen pengguna mengatakan jika layanan pencarian memudahkan mereka untuk membandingkan berbagai opsi. Oleh sebab itu kata Yudistira, penting untuk produsen smartphone menempatkan situsnya pada daftar pencarian pertama agar masyarakat dapat langsung menuju situs tersebut.Proses panjang pembelian ponsel baru kembali berlanjut dengan mencari spesifikasi dan ulasan untuk membandingkan ponsel yang diincar pada hari kedua hingga hari ke-13/”Banyak sekali sebenarnya sumber informasi baik daring maupun luring yang digunakan di tahap ini. Riset kami mengungkap yang paling penting itu adalah situs perbandingan, artinya situs-situs yang khusus membandingkan merek ponsel satu dengan lainnya misal GSM Arena,” jelas Yudistira.
Selama periode tersebut, Google mencatat sebanyak 97 persen masyarakat mulai mendatangi toko ritel fisik kendati informasi spesifikasi ponsel ditemukan secara online. Para pengunjung toko juga merasa enggan mendengarkan penjelasan petugas toko lantaran sudah memiliki ‘bekal’ informasi.”Sebanyak 97 persen masyarakat masih datang ke toko. Saat mereka datang ke toko, mereka masih buka ponsel sendiri untuk mencari spesifikasi maupun ulasan produk,” tutur Yudistira.Survei bertajuk Smartphone Insights 2019 yang dilakukan Google ini dilakukan pada periode November sampai Desember 2018 terhadap 1.730 responden berumur 18 sampai 35 tahun.Responden yang diambil adalah mereka yang baru membeli ponsel selama tiga bulan. Penelitian yang dilakukan Google Indonesia ini juga disponsori oleh studi dari Android Smartphone Purchase Journey Research tahun 2018 dan Google Smarter Smartphone Buyers Study tahun 2018. (din/evn)
Masyarakat Cari Info Ponsel di Internet, Beli di Toko
1 min
