RADARMALANGID – Mark Zuckerberg mungkin sedang tersenyum lebar saat ini. Bagaimana tidak, dalam satu dekade terakhir, antara tahun 2010 sampai 2019, Facebook dan aplikasi yang dimilikinya benar-benar berkuasa.
Perusahaan pengamat toko aplikasi mobile, App Annie, menutup tahun 2019 dengan publikasi Decade in Review, menampilkan aplikasi terpopuler dari tahun 2010 hingga sekarang. Analis memakai data yang diambil dari Apple App Store dan Google Play Store, seperti dikutip dari BBC (21/12).
Juara pertama aplikasi paling banyak diunduh adalah Facebook, diikuti Facebook Messenger di tempat kedua. Di posisi ketiga ada WhatsApp, disusul oleh Instagram di belakangnya.
Artinya, 4 besar aplikasi tersebut adalah milik Facebook. Instagram dibeli Facebook pada 2012 senilai hanya USD 1 miliar, dan WhatsApp mereka ‘caplok’ di 2014 senilai USD 19 miliar.
Zuck memang berhasil dalam keputusan akuisisi itu, yang sekarang terlihat hasilnya. Akan tetapi di sisi lain, ia dianggap terlampau berkuasa. Belakangan ini, sudah sering muncul agar regulasi untuk Facebook diperketat, sampai ada saran memecah perusahaan.
Empat aplikasi tersebut masing-masing telah memiliki miliaran pengguna. “Ini tidak oke,” sergah Taha Yasseri, periset senior di Oxford Internet Institute.
“Sebuah perusahaan memiliki empat media sosial dan aplikasi komunikasi yang populer, itu bisa disebut sebagai monopoli data,” cetusnya.
“Jika dikombinasi, data dari platform berbeda itu bisa berujung pada modelling kebiasaan dan karakter kita dengan level presisi tinggi. Jumlah besar kekuasaan semacam ini harus diregulasi,” pungkasnya.
Penulis: Elsa Yuni KartikaFoto: Renggani Times