Jakarta, Beritasatu.com – Facebook Inc akan menghapus video deepfake atau video manipulasi dari platform mereka, kecuali konten parodi dan satir.
Dua Gim Pokemon Hadir di Facebook Gaming
Langkah pembersihan tersebut, dilakukan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan digelar November 2020.
“Kebijakan ini tidak berlaku untuk konten bermuatan parodi atau satir, atau video yang diedit untuk menghilangkan atau mengubah urutan kata,” kata Facebook dikutip dari Reuters, Selasa (7/1/2020).
Pihak Facebook juga menyatakan, pihaknya akan menghapus konten yang menggunakan teknologi, misalnya artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan, yang menggabungkan, mengganti atau melebihkan konten dalam sebuah video dan membuatnya seolah asli.
Disappearing Messages, Fitur WhatsApp Paling Ditunggu
Kalangan politisi di AS sendiri mengkritik Facebook karena kebijakan konten mereka. Partai Demokrat bahkan mengajukan protes, karena Facebook dinilai melakukan pengecekan fakta terkait iklan politik. Sementara, Partai Republik menuduh Facebook melakukan diskriminasi terhadap aliran konservatif.
Terkait aturan tersebut, Facebook menyatakan tidak akan menghapus video politikus Nancy Pelosi yang seolah-olah salah berbicara.
“Video tentang Pelosi tidak memenuhi syarat kebijakan ini dan tidak akan dihapus. Hanya video yang dibuat oleh kecerdasan buatan yang menggambarkan orang yang mengatakan sesuatu yang tidak benar, akan dihapus,” kata Facebook.
Sumber: Reuters, Antara