PR CIREBON – Mantan karyawan yang bekerja di Facebook menulis postingan bahwa platform media sosial tersebut lambat untuk menangani akun palsu yang memengaruhi pemilu di seluruh dunia dan disinformasi yang disebarkan. Selain itu, tim eksekutif mengabaikan atau lambat bereaksi terhadap peringatan berulangnya tentang masalah tersebut. “Dalam tiga tahun yang saya habiskan di Facebook, saya telah menemukan banyak upaya terang-terangan oleh pemerintah nasional asing untuk menyalahgunakan platform kami dalam skala besar untuk menyesatkan warga negara mereka sendiri,” tulis Sophie Zhang, karyawan tersebut, seperti dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Straits Times. Baca Juga: Hasil Survei Terbaru Capres 2024: Giring Tembus 8 Besar, Ridwan Kamil Gencar Salip Anies Baswedan
Ketika negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Iran melanjutkan operasi disinformasi yang canggih, postingan Zhang telah menarik perhatian ke negara-negara kecil yang menjalankan jaringan bot murah dan mudah untuk memengaruhi warganya. Dalam satu contoh, bot tersebut mempromosikan presiden Honduras. Di sisi lain, mereka menyerang tokoh oposisi di Azerbaijan. Kegagalan Facebook untuk membasmi bot, atau akun otomatis, yang beroperasi atas nama tokoh politik menimbulkan pertanyaan seberapa efektif perusahaan dapat mengawasi platform yang digunakan oleh lebih dari 2,7 miliar orang. Baca Juga: Xi Jinping Tolak Bantuan AS Terkait Covid-19 di Tiongkok, Trump: Hal Itu Sangat Menghina Saya