Merdeka.com – Beredar video letusan Gunung Merapi di aplikasi WhatsApp. Video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan lava pijar yang mengalir dari Gunung Merapi yang terlihat jelas pada malam hari. Video letusan Gunung Merapi itu disebut-sebut diambil pada 5 November 2020.
istimewa
Penelusuran
Penjelasan terkait video letusan Gunung Merapi yang beredar, dijelaskan dalam akun Twitter resmi BPPTKG – PVMBG – Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, @BPPTKG.
“Selamat malam Warga Merapi,kami informasikan bahwa video dan gambar yang beredar seperti gambar berikut ini BUKAN kejadian guguran Merapi tanggal 5 November 2020.
Tetap berhati-hati dalam menerima informasi, dan telaah dulu sebelum meneruskan pesan.”
Twitter
Dalam kolom komentar di akun Twitter @BPPTKG, dijelaskan bahwa video serupa sudah beredar sejak 2019.
Twitter
Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul “Berstatus Siaga, Wisatawan Diimbau Tidak Melakukan Kegiatan di Kawasan Gunung Merapi” pada 5 November 2020, dijelaskan kondisi peningkatan status Gunung Merapi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga. Naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga ini ditetapkan BPPTKG pada Kamis (4/11) pukul 12.00 WIB.
“Aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Rabu (5/11).
Kesimpulan
Video letusan Gunung Merapi yang beredar dan disebut-sebut terjadi pada 5 November 2020 adalah hoaks. Pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta membantah video tersebut. Video serupa juga sudah beredar sejak 2019.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. [noe]