Jakarta – Ghosting menjadi kata paling banyak dicari di Indonesia sepanjang tahun ini. Dalam daftar Google Year In Search 2020, kata ‘ghosting’ berada di urutan pertama untuk kategori pencarian ‘Apa itu…’Hal ini berarti banyak orang yang penasaran dengan arti kata ‘ghosting’. Sebenarnya, apa itu ghosting?Ghosting merupakan istilah yang populer dalam dunia percintaan. ‘Pernah nggak kamu di-ghosting?’ atau ‘Pernah jadi korban ghosting?’ biasanya jadi pertanyaan yang banyak muncul terkait ghosting.Ilustrasi wanita melamun. Foto: Getty Images/Jasmina007Untuk kamu yang belum tahu, ghosting biasanya terjadi saat pria dan wanita masih dalam tahap PDKT atau kencan. Ghosting biasanya dilakukan saat seseorang tidak ingin lagi berkencan tapi tak kuasa mengakhiri hubungan. Entah karena takut atau tidak tega.Maka dengan sengaja dia menghilang tanpa kejelasan. Harapannya teman kencannya tersebut sadar sendiri kalau dirinya sudah tidak tertarik dan hubungan tak mungkin diteruskan.Pelaku ghosting biasanya akan menghilang setelah komunikasi intens atau beberapa kali pergi kencan. Bahkan bisa terjadi ketika kamu sudah dalam komitmen hubungan. Perilaku ini tentu lebih menyakitkan daripada cinta ditolak atau putus karena ‘si korban ghosting’ tidak mendapat kejelasan. Ilustrasi wanita kesepian. Foto: IstockSebuah studi ilmiah menunjukkan bahwa ghosting adalah cara terburuk untuk mengakhiri hubungan. Sebab dikhawatirkan dapat mengakibatkan konflik yang lebih rumit di kemudian hari dan memicu lebih banyak kemarahan serta rasa sakit.Perilaku menghilang tanpa kabar ini sebenarnya tidak terlalu baru dalam dunia percintaan. Bahkan sudah ada studi tentang strategi mengakhiri hubungan pada 1970-an, salah satunya dengan menghindar. Namun di era aplikasi kencan online seperti Tinder, Bumble atau OK Cupid, fenomena ghosting makin marak dalam sepuluh tahun terakhir.Berdasarkan survei yang dilakukan Elle US, terungkap ada 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting maupun menjadi korban ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting. (hst/hst)