Wonder Woman, WhatsApp, dan Koperasi

1 min


92
Wonder Woman, WhatsApp, dan Koperasi

Oleh: Firdaus Putra, HC
ANDA sudah menonton Wonder Woman 1984? Bila Anda jeli film itu sedang mencibir koperasi, lho.
Spiderman punya musuh Oscorp Industries. Lalu Robocop musuhnya Omni Corp. Banyak superhero dikisahkan melawan korporasi swasta besar, yang tamak, rakus dan sewenang-wenang.
Beda dengan itu, Diana Prince bermusuhan dengan Maxwell Lord, pemilik Black Gold Cooperative. Ya, Koperasi Emas Hitam, perusahaan kilang minyak.
Dalam satu sesi, Maxwell Lord mengiklankan perusahaannya di teve, “Dari masyarakat, untuk masyarakat”. Persis, itu klaim koperasi, “Dari, oleh dan untuk anggota”. Di sini koperasi menjadi musuh, yang membuat kekacauan di berbagai negara. Timur Tengah, sampai Amerika, begitu ceritanya.
Tahun 1984 sebagai judul bukan kebetulan belaka. Itu penanda bingkai meta-narasi yang dihadirkan. Semua orang tahu 1984 berasosiasi dengan novel George Orwell “1984”, yang mengkritik kolektivisme dan totalitarisme rezim Stalin.
Dalam novel itu, “Bung Besar”, yang senantiasa mengawasi digambarkan lewat upaya Max Lord untuk merengkuh masyarakat sedunia via siaran langsung satelit Amerika.
Mari berandai-andai, bilamana sutradara adalah Orwellian, gagasan apa yang hendak ditawarkan lewat film itu?
Boleh jadi ia tengah menggambarkan bahwa ideologi atau utopia soal kesejahteraan bersama, yang digambarkan dengan Dream Stone, adalah berbahaya. Bukan hanya itu, hasilkan kekacauan. Termasuk gagasan kolektivisme, dan tentu saja, koperasi beririsan di dalamnya.
Interteks dalam film ini menarik. Perlu connecting the dots untuk membacanya. Lalu seberapa sahih meta-narasi yang disuguhkan? Reminder apa yang bisa kita dapatkan?
Baca juga: Gal Gadot Menangis Pertama Kali Menonton Film Wonder Woman 1984


Like it? Share with your friends!

92

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak