WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Wahyu Nayaka menjadi salah seorang pemain bulu tangkis ganda putra yang terdegradasi dari pelatihan nasional (pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Atlet dengan nama lengkap Wahyu Yanaka Arya Pankaryanira ini telah mengetahui dirinya tak bertahan lama di pelatnas sejak 2020.
Tepatnya pada 14 Desember 2020 lalu, dirinya mendapat telpon via WhatsApp dari pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, yang mengatakan dirinya didegradasi.
Namun, cara penyampaian degradasi yang kurang tepat membuat seorang Wahyu menyimpan rasa kecewa.
Hal ini diutarakannya saat bertemu dengan Warta Kota, Selasa (30/3/2021) di Tangerang Selatan.
“Jujur, saya terima saat diri saya didegradasi. Saya ikhlas. Namun, caranya tidak manusiawi bagi saya,” kata Wahyu.
Baca juga: PBSI Panggil 87 Atlet, 20 Pelatih Teknik, 5 Pelatih Fisik Untuk Perkuat Pelatnas Bulu Tangkis
Baca juga: Rionny Mainaky Kabid Binpres PBSI Apresiasi Penampilan Tim Indonesia di Orleans Masters
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Tegaskan Pihaknya Monitor Rencana Laporan PBSI dan NOC Indonesia kepada CAS
“Masak sih tidak bisa secara langsung. Apalagi, saya sudah kerja sama cukup lama,” ucap Wahyu.
“Saya kecewa dengan cara penyampaiannya. Mengapa lewat telepon. Padahal, bisa bertemu secara langsung. Sesibuk-sibuknya, sempatin waktu lima atau 10 menit, saya pasti temui,” ujar Wahyu.
Menurutnya, dalam organisasi ataupun karier profesional sebagai atlet, proses penyampaian degradasi lebih etis disampaikan secara langsung kepadanya.
Wahyu pun menceritakan alasan dirinya terkena degradasi, karena sudah terlalu lama (tua) di pelatnas.
Wahyu Yanaka Arya Pankaryanira Kritisi Pemberitahuan Degradasi Gunakan WhatsApp dari Sang Pelatih
1 min
