Suara.com – Manajer riset Google Samy Bengio, yang mengawasi grup etika AI perusahaan mengundurkan diri, setelah kontroversi pemecatan dua pemimpin perempuan.
Dilansir laman Bloomberg, Rabu (7/4/2021), Bengio, yang mengelola ratusan peneliti di tim Google Brain, mengumumkan kepergiannya melalui email kepada staf.
Hari terakhirnya adalah 28 April mendatang. Seorang ahli dalam jenis AI yang dikenal sebagai pembelajaran mesin, Bengio bergabung dengan Google pada 2007.
Co-lead Ethical AI yang Digulingkan Timnit Gebru dan Margaret Mitchell telah melapor ke Bengio dan menganggapnya sebagai sekutu.
Baca Juga:
Lewat Doodle, Google Ingatkan Pentinya Penggunaan Masker
Pada Februari lalu, Google mengatur ulang unit penelitian, menempatkan anggota grup AI Etis yang tersisa di bawah Marian Croak, memotong tanggung jawab Bengio.
“Sementara saya menantikan tantangan saya berikutnya, tidak ada keraguan bahwa meninggalkan tim yang luar biasa ini sangat sulit,” tulis Bengio dalam email.
Curhatan Manajer Google Ai yang mengundurkan diri. [Facebook]Dia tidak mengacu pada Gebru, Mitchell atau ketidaksepakatan yang menyebabkan kepergian mereka. Google menolak mengomentari hal ini.
Pada November lalu, manajer Bengio saat itu, Megan Kacholia, bertemu dengan Gebru untuk meminta dia mencabut makalah yang ditulis bersama dengan Mitchell dan peneliti Google lainnya.
Makalah itu isinya mengkritik teknologi AI yang memberdayakan beberapa hasil penelusuran Google.
Baca Juga:
Fitur StikerWA Kembali di Google Maps, Ada Dua Format
Pada awal Desember, Google memecat Gebru dan yang disebut perusahaan justru dirinya mengundukan diri. Kemudian, Februari lalu, perusahaan memecat Mitchell.