Karyawan Yahudi Minta Google Kutuk Serangan Israel

1 min


106
Terdapat kelompok Yahudi anti-nasionalis di Google yang meminta perusahaan tidak mendukung serangan Israel terhadap Palestina.

Jakarta, StikerWA Indonesia — Sekelompok karyawan Yahudi di Google meminta perusahaan meningkatkan dukungan terhadap warga Palestina di tengah serangan yang sedang gencar dilakukan Israel di Gaza.
Konflik ekstrem antara Israel dan Palestina memang bukan kali pertama terjadi. Ketegangan terbaru dilaporkan usai insiden pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur yang kemudian dibalas dengan serangan roket dari para militan Gaza. Israel lantas menanggapi dengan berbagai serangan udara.

Dalam surat internal yang dibuat para pekerja Yahudi, mereka meminta CEO Google Sundar Pichai mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penyerangan, termasuk soal ‘pengakuan langsung atas kerugian terhadap warga Palestina oleh militer Israel’. Surat itu telah memiliki 250 tanda tangan.

The Verge melaporkan permintaan ini datang dari kelompok karyawan yang baru dibentuk pada 2020 sebagai tanggapan atas sentimen pro-Zionis, ‘Jewglers’ (Jewish Googlers). Kelompok ini resmi dari berasal dari Employee Resource Groups (ERG) di Google.
Disebutkan kendati Jewglers telah mencoba tidak bersifat politik, terdapat dua karyawan yang mengatakan mendukung pro Israel dan tidak ada ruang aman untuk mengekspresikan anti-Zionis.
Arus karyawan Yahudi yang justru mendukung warga Palestina ini dikatakan membuat keretakan yang menyulut pembentukan Jewish Diaspora in Tech, grup Yahudi anti-nasionalis di Google.
“Kami terpaksa membentuk ruang kami sendiri karena terdapat fakta bahwa kami benar-benar tidak diizinkan untuk mengekspresikan sudut pandang kami di ERG,” kata seorang manajer pemasaran produk di grup tersebut.
Kini anggota organisasi baru itu meminta Google mendukung kebebasan berekspresi secara internal, terutama di sekitar sudut pandang anti-Zionis.
“Google adalah mesin telusur terbesar di dunia dan setiap penindasan atas kebebasan berekspresi yang terjadi di dalam perusahaan berbahaya tidak hanya bagi Google secara internal tetapi juga bagi semua orang di seluruh dunia,” tulis mereka dalam FAQ.

Mereka juga ingin Google menghentikan kontrak bisnis apa pun yang mendukung pelanggaran Israel atas hak asasi manusia Palestina.
Anggota kelompok itu mengatakan mereka terinspirasi untuk menulis surat itu setelah Jewgler tak mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan terhadap Palestina.
Seorang pekerja memberi tahu The Verge bahwa orang-orang dalam kelompok tersebut mempromosikan peluang pendanaan pro-Israel. Google belum memberikan pernyataan terkait informasi ini. (fea/fea)

[Gambas:Video StikerWA]


Like it? Share with your friends!

106

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak