Jakarta, CNBC Indonesia – Facebook mengatakan layanannya di negeri Bangladesh down, Sabtu (27/3/2021). Ini terjadi ketika ratusan umat Islam garis keras berunjuk rasa di seluruh negeri, marah karena polisi membunuh anggota kelompok tersebut yang memprotes kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi.
“Kami menyadari bahwa layanan kami telah dibatasi di Bangladesh,” kata Facebook dalam sebuah pernyataan.
“Kami sedang bekerja untuk memahami lebih banyak dan berharap akses penuh dipulihkan secepat mungkin.”
Melansir Reuters, pemerintah Perdana Menteri Sheikh Hasina tidak berkomentar jika telah memblokir Facebook dan aplikasi perpesanan lain. Tetapi sebelumnya pemerintah memang kerap menggunakan pemadaman internet sebagai alat untuk mengekang penyebaran protes.
Facebook mengatakan sangat khawatir dengan cara yang dilakukan pemerintah Bangladesh. Apalagi saat ini komunikasi efektiif diperlukan untuk mengatasi pandemi corona (Covid-19).
Sebelumnya, empat orang massa dari kelompok Islam Hefazat-e-Islam tewas pada Jumat. Ini terjadi setelah polisi melepaskan tembakan ketika mereka diduga menyerang kantor polisi di kota tenggara Chittagong.
Mereka berdemonstrasi melawan kedatangan Modi. PM India itu dituduh kelompok tersebut telah memuat aturan yang mengasingkan Muslim minoritas di India.
Puluhan orang juga terluka pada hari Jumat di ibu kota Dhaka di mana polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa yang melakukan kekerasan.Demo masih terjadi Sabtu di dua kota itu. Sementara pada Minggu, massa menyerukan pemogokan nasional.
“Polisi menembaki pendukung damai kami,” kata sekretaris penyelenggara kelompok Azizul Haque pada rapat umum di Chittagong.
“Kami tidak akan membiarkan darah saudara-saudara kami mengalir begitu saja.”
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)