Oleh: Suandri AnsahMataraminside.com, Jakarta – Masih ingat dengan seorang karyawan Facebook yang tewas karena bunuh diri Kamis (19/9) pagi. Nyawanya melayang setelah loncat dari dari lantai empat kantornya di Silicon Valley, Menlo Park, California.Peristiwa ini telah dikonfirmasi otoritas kepolisian Menlo Park dan perusahaan. “Kami sedih mengetahui bahwa salah satu karyawan kami meninggal di markas Menlo Park kami sebelumnya hari ini,” kata juru bicara Facebook dikutip TechCrunch, Jumat (20/9).Departemen Kepolisian Menlo Park menyatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Polisi mengetahui kejadian ini setelah mendapat telepon melalui panggilan darurat 911.Pegawai laki-laki itu dinyatakan tewas di tempat kejadian. Polisi mengatakan bahwa setelah penyelidikan awal mereka tidak mencurigai adanya pelanggaran.Terkait kasus ini, Facebook menyatakan akan terus berkoordinasi dengan polisi dalam penyelidikan dan memberikan dukungan kepada karyawan. Perusahaan juga telah menginformasikan kabar bunuh diri kepada keluarga korban.Kasus ini menjadi ironi tersendiri bagi Facebook, karena platform media sosial ini dikenal getol dalam mengampanyekan dan memperbaharui sistem platformnya dari tindakan bunuh diri dan menyakiti diri sendiri.Dalam pernyataanya, Facebook sebagai komunitas online global selalu menekankan keamanan penggunanya.Sejak 2006, perusahaan menyatakan telah bekerja dengan para ahli untuk menginformasikan kebijakan, praktik, dan produk yang pengguna dari risiko bunuh diri.Pada Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, 10 September silam, Facebook juga melakukan pembaruan untuk menjaga pengguna tetap aman di aplikasi, terutama mereka yang paling rentan. Awal tahun ini, mereka mulai mengadakan konsultasi rutin dengan para ahli dari seluruh dunia untuk membahas topik-topik mengenai bunuh diri dan melukai diri sendiri.“Termasuk bagaimana kita berurusan dengan catatan bunuh diri, risiko konten sedih online dan penggambaran bunuh diri yang layak diberitakan,” tutur Antigone Davis, Global Head of Safety Facebook dalam pernyataanya dikutip Jumat (20/9).Facebook mulai memperketat kebijakan pengguna dengan memblokir konten yang bisa memicu melukai diri sendiri, bahkan ketika seseorang mencari dukungan atau mengekspresikan diri untuk membantu pemulihan mereka.Pada Instagram, Facebook juga mempersulit pencarian jenis konten terkait bunuh diri dan membuatnya tidak direkomendasikan di Explore. Tak hanya itu, platform media sosial yang dikelola Facebook bahkan melarang konten tambahan yang dapat memicu eating disorder.“Kami memilih menampilkan peringatan konten sensitifterhadap konten luka luka yang bisa sembuh sendiri untuk membantu menghindari tindakan yang membahayakan diri,” ujarnya. (*/Dry/Shn)