Banyak Hoaks Info Kesehatan di Whatsapp, Ini Kata Dosen Unpad

1 min


117
Banyak Hoaks Info Kesehatan di Whatsapp, Ini Kata Dosen Unpad

StikerWA.com – Seiring perkembangan teknologi, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat. Bahkan di peristiwa-peristiwa tertentu, banyak sekali berita tidak benar atau hoaks berseliweran di media sosial (medsos).
Termasuk dalam kondisi pandemi Covid-19. Ada beberapa berita yang tersebar di masyarakat tapi belum tentu kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Salah satu media yang kerap digunakan menjadi sarana menyebarkan berita hoaks adalah aplikasi Whatsapp.
Hal ini juga diamini oleh dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si. Fenomena penyebaran informasi hoaks seputar kesehatan ini menjadi kajian bagi Jenny dan dosen Fikom Unpad lainnya, Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Ext.Ed.
Berita hoaks kesehatan banyak disebar di Whatsapp
Keduanya mengkaji mengenai peran penangkis hoaks (hoax buster) dalam membendung informasi kesehatan yang beredar di grup WhatsApp.
“Penelitian ini berangkat dari fenomena kehidupan keseharian banyak orang. WhatsApp paling masif penggunaannya, sehingga peredaran informasi termasuk komunikasi kesehatan kenyataannya itulah yang terbanyak,” papar Jenny seperti dikutip dari laman unpad.ac.id, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Madsaz, Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Karya Dosen IPB
Jenny mengungkapkan, dari penelusuran yang dilakukan ke sejumlah orang diperoleh hasil hampir semua pengguna WhatsApp memiliki grup-grup percakapan. Bahkan, ada orang yang mempunya minimal 10 grup di akun WhatsAppnya. Hal ini akan mendorong pusaran informasi mengenai kesehatan masif terjadi.
Baby boomers rentan percaya berita hoaks kesehatan
Menurut Jenny, berita hoaks kesehatan sangat mudah dipercayai oleh pengguna media sosial. Apalagi dari kelompok usia 40 tahun ke atas. Jenny menganalogikan kelompok usia ini dengan istilah kelompok baby boomers atau digital immigrant di media sosial.
Baca juga: Apa itu Love Scam dan Upaya Pencegahannya? Begini Kata Dosen UGM
Kelompok ini, lanjut Jenny, rentan menelan beragam informasi kesehatan secara mentah-mentah. Padahal, informasi tersebut belum tentu benar. Kurangnya literasi penggunaan media sosial yang baik akan mudah memicu hoaks ini menyebar luas.
“Orang Indonesia sangat mudah menerima dan mengiyakan informasi yang belum tentu kebenarannya,” imbuh Jenny.


Like it? Share with your friends!

117

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak