WhatsApp memiliki 1,5 miliar pengguna yang secara teratur memakainya, bahkan terdapat sekitar 65 miliar pengiriman pesan setiap hari. Menurut WhatsApp, bot khusus pengirim pesan spam secara otomatis sekitar tiga perempatnya dapat dideteksi oleh algoritma WhatsApp. Spam dalam hal ini bukan hanya iklan dan berita, tapi juga penyebaran informasi yang salah, khususnya yang menyebabkan pembunuhan di India. Selain itu, untuk memerangi penyebaran berita palsu yang memicu kekerasan, WhatsApp telah membatasi penerusan pesan ke lima penerima. Namun, batasan tersebut tidak cukup bagi WhatsApp, karena masalah utamanya adalah bot, yang dirancang khusus untuk bekerja pada perangkat multi-akun. Karena konten dienkripsi, layanan tidak dapat mencari kata kunci tertentu, dalam hal ini mereka menggunakan metode lain, seperti metadata. “Perilaku transmisi, antara lain, diteliti dengan cermat. Informasi lainnya mengungkapkan termasuk rincian tentang login WhatsApp pertama kali, yang mengambil informasi perangkat, alamat IP, dan penyedia jaringan. Serta laporan dari pengguna lain tentang pesan yang tidak diinginkan,” ujar insinyur perangkat lunak in-house Matt Jones. Menurut aplikasi besutan Facebook itu, terdapat sekitar 20 persen dikeluarkan dari peredaran pada saat pendaftaran, dan sisanya ditemukan oleh AI, karena mencolok atau dilaporkan oleh pengguna lain. Meskipun ada kemajuan besar, layanan pesan terus bekerja keras untuk meningkatkan automatisme. Simak kabar terbaru tentang WhatsApp hanya di kanal Tekno StikerWA.co THENEXTWEB | NOTEBOOKCHECK