Boikot Iklan Facebook Akan Segera Berakhir

1 min


98
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg saat bertemu dan memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Balaikota, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2014. Pertemuan dengan Joko Widodo ini merupakan bagian dari agenda Mark Zuckerberg sebelum menghadiri acara Internet.org Developer Workshop dan akan bertemu dengan operator dan pengembang aplikasi lokal di Indonesia. CNN Indonesia/Safir Makki

Jakarta, StikerWA Indonesia — Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa aksi boikot iklan sejumlah perusahaan besar dunia akan segera berakhir.
Pemboikotan iklan dilakukan karena Facebook dianggap tidak bisa menekan penyebaran konten berisi ujaran kebencian maupun berita palsu (hoaks) di platform mereka.
Sebetulnya pernyataan tersebut bersifat rahasia antara Zuckerberg dan para karyawannya tetapi jurnalis The Information berhasil mendapatkan rekaman suara pria berusia 36 tahun itu. “Perkiraan saya adalah bahwa semua pengiklan ini akan segera kembali ke platform,” kata Zuckerberg dikutip The Guardian.
Lebih lanjut, Zuckerberg menegaskan dirinya tak akan mengubah kebijakan dalam hal memerangi konten negatif salah satunya terkait ujaran kebencian.
“Kami tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan kami pada apa pun hanya karena ancaman yang hanya berdampak kecil terhadap pendapatan,” tegasnya.
Juru Bicara Facebook pun mengkonfirmasi keakuratan rekaman yang didapat oleh jurnalis The Information. Pernyataan itu dilontarkan saat membahas kampanye ‘Stop Hate for Profit’.
“Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan menghargai umpan balik dari mitra kami. Kami membuat perubahan kebijakan berdasarkan prinsip, bukan tekanan pendapatan,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Urusan Global Facebook, Nick Glegg telah mengeluarkan surat terbuka kepada para pengiklan bahwa mereka berusaha meredakan kekhawatiran perusahaan yang dianggap tidak maksimal meredam konten ujaran kebencian, seperti dilansir BBC.
Akibat aksi pemboikotan massal tersebut, saham Facebook terperosok hingga 8,3 persen menjadi US$216,08 per lembar pada Jumat (26/6).
Unilever menjadi perusahaan pengusung gerakan boikot iklan di Facebook. Mereka menegaskan juga tidak akan memasang iklan di Twitter dan Instagram setidaknya hingga akhir tahun ini.
Keputusan itu imbas dari maraknya unggahan pengguna ketiga media sosial tersebut yang kerap membahas kondisi politik yang terpolarisasi serta embel-embel ujaran kebencian.
Bahkan perusahaan rival Unilever, Procter & Gamble juga dilaporkan akan menarik iklan dari platform media sosial yang membiarkan konten ujaran kebencian atau konten diskriminatif merajalela.
Beberapa perusahaan yang telah memboikot Facebook juga akan menangguhkan iklan hingga setidaknya Juli atau bulan depan.
Pada Senin (29/6), sejumlah merek papan atas seperti Adidas (ADDDF), HP (HPQ), dan Ford (F) menambahkan nama mereka ke daftar boikot iklan.
(din/DAL)
[Gambas:Video StikerWA]


Like it? Share with your friends!

98

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak