Bos Facebook Dicecar Kongres AS Terkait Mata Uang Digital dan Privasi

1 min


125
Athika Rahma

Liputan6.com, Jakarta – CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya memenuhi panggilan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) terkait dengan mata uang digital Libra yang bakal dirilisnya.
Zuckerberg mengakui, mata uang digital Libra merupakan proyek yang berisiko. Namun demikian, Zuck meyakinkan anggota parlemen AS tentang penerapan Libra mampu menurunkan biaya pembayaran elektronik.
Selain itu, menurut Zuck, Libra juga berpotensi membuka sistem keuangan global untuk lebih banyak orang.

Mengutip laman Reuters, Kamis (24/10/2019), dalam kesempatan itu Zuckerberg juga menangkis pertanyaan agresif dari para anggota Kongres terkait dengan gangguan saat pemilu, kebebasan berbicara, ujaran kebencian, dan hoaks di platform-nya.
Salah satu perwakilan partai Demokrat Maxine Waters mempertanyakan lagkah Facebook untuk memerangi misinformasi dan hoaks jelang Pilpres AS pada November 2020.
Ia menyarankan, pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan memecah Facebook.
Sebelumnya, Waters juga meminta agar Facebook menunda peluncuran Libra yang rencananya dirilis pada 2020. Ia juga ikut menyusun undang-undang yang akan melarang perusahaan masuk ke layanan keuangan.
“Akan bermanfaat bagi semua, jika Facebook berkonsentrasi mengatasi banyak kekurangan dan kegagalan yang ada, sebelum lanjut ke Libra,” kata Waters pada Zuckerberg.
Anggota dewan lainnya dari perwakilan partai Republik dan Demokrat mempertanyakan upaya Facebook memerangi eksploitasi anak di media sosial, misinformasi, serta privasi data.
Anggota lain menyebutkan, ketidakpercayaan mereka kepada Facebook yang akan memberikan layanan keuangan pada 2,4 miliar penggunanya.


Like it? Share with your friends!

125

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak