Cara Kabel Fiber Optik Google Deteksi Gempa dan Tsunami

1 min


109
Jaringan kabel serat optik bawah laut milik Google yang berada di Samudera Pasifik bisa deteksi aktivitas gempa dan tsunami.

Jakarta, StikerWA Indonesia — Jaringan kabel serat optik bawah laut sepanjang milik Google yang berada di Samudera Pasifik, disebut dapat digunakan untuk deteksi aktivitas gempa dan gelombang tsunami yang ada di laut.
Zhongwen Zhan dari Institut Teknologi California dan peneliti Google menggunakan data traffic dari salah satu serat optik untuk mengukur perubahan tekanan dan ketegangan pada kabel.
“Sudah ada infrastruktur kabel telekomunikasi di luar sana. Jika Anda dapat mengubahnya menjadi sensor, itu luar biasa – dan itulah yang kami lakukan sekarang,” kata Zhongwen seperti dikutip Jurnal Science.




Dengan menggunakan data ini, mereka dapat mendeteksi gempa bumi dan gelombang laut yang disebut gelombang besar yang disebabkan oleh badai.
Penelitian yang dilakukan selama sembilan bulan mencatat adanya 30 peristiwa gelombang besar di laut, dan sekitar 20 gempa bumi berkekuatan 5 skala richter.
Tim peneliti juga melakukan pengukuran gelombang tsunami, namun tidak ada yang terjadi selama pemantauan tersebut.
Tugas utama sistem ini nantinya adalah mengirim data ke seluruh dunia melalui kabel-kabel untuk mengirimkan peringatan dini bencana kepada orang-orang yang berada di pesisir pantai, ketika tsunami sedang menerjang.
Menurut Zhongwen membangun dan memelihara instrumen geofisika di dasar laut dinilai sulit dan mahal. Sehingga stasiun seismik bawah air terbilang jarang dimiliki.
Jaringan kabel ini juga dapat memberi data kepada ahli seismologi dan geofisika untuk melihat potensi gempa bumi yang terjadi di bawah air.
Pendekatan baru ini disebut tidak memerlukan pemasangan peralatan baru ke jaringan kabel serat optik yang berada di dasar laut.
Kemampuan dalam mendeteksi gelombang tsunami pada posisi yang jauh sebelum mendekati pantai menurutnya bisa menyelamatkan banyak nyawa manusia.
“Kami merasa senang dan bersemangat dengan berkolaborasi bersama komunitas penelitian optik, bawah laut, dan seismik untuk menggunakan semua infrastruktur kabel kami demi keuntungan masyarakat yang lebih besar,” tulis Google dalam sebuah blog.
Lebih lanjut ia berharap metode baru ini dapat memberikan kesempatan yang baik kepada orang-orang untuk mendapatkan peringatan bencana sejak dini, sehingga memiliki banyak waktu untuk berlindung.
Dikutip The Verge, pada tahun 2018 penelitian serupa telah diterbitkan yang menunjukkan bahwa kabel dasar laut berpotensi untuk mendeteksi gempa bumi dan gelombang tsunami. Namun cara tersebut dinilai memiliki keterbatasan.
Keterbatasan disebut karena harus melengkapi perlengkapan khusus untuk menembakkan laser ke kabel bawah laut.
Pendekatan baru ini dinilai dapat menghemat biaya karena tidak memerlukan infrastruktur baru. Namun, ada kekhawatiran bahwa menambahkan peralatan ke kabel dapat berpotensi pelanggaran keamanan, karena pelaku dapat mengakses data melalui jaringan tersebut.
(can/DAL)

[Gambas:Video StikerWA]


Like it? Share with your friends!

109

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak