Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi di Grup-grup Whatsapp Halaman all

2 min


127
Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi di Grup-grup Whatsapp Halaman all

StikerWA.com – Di era budaya digital saat ini, banyak informasi yang belum tentu benar sangat mudah beredar di aplikasi berbagi pesan, seperti WhatsApp dan Telegram.
Salah satu faktor yang membuat peredaran misinformasi dan disinformasi tersebar cepat di aplikasi berbagi pesan yakni karakter jangkauan pesan yang langsung menuju orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, dan rekan kerja.
Kepercayaan terhadap orang-orang terdekat jadi andalan ketika kita menerima informasi atau menyebarkan informasi via aplikasi perpesanan WhatsApp.
Untuk mengantisipasi peredaran misinformasi dan disinformasi, WhatsApp telah membatasi jumlah sebuah pesan diteruskan, maksimal lima kali.
Co-founder dan Head of Fact Checker Committee Masyarakat Anti Fitnah Indonesia ( Mafindo) Aribowo Sasmito mengatakan, cara ini cukup efektif untuk meredam sebaran informasi keliru di sistem tertutup seperti WhatsApp.
Meski WhatsApp sudah membuat aturan dari sisi teknologi, Ari menegaskan perilaku manusia menjadi kunci dalam memutuskan sebuah informasi disebar atau tidak.
“Teknologi pasti punya kekurangan, maka tergantung pada manusianya,” ujarnya kepada StikerWA.com Mingggu (4/10/2020).
Ari menjelaskan, salah satu cara yang bisa mengantisipasi sebuah informasi disebarkan ke pengguna lain adalah pengecekan informasi via chatbot.
Chatbot adalah perangkat lunak yang didukung kecerdasan buatan di aplikasi WhatsApp yang memungkinkan pengguna WhatsApp berkomunikasi antarmuka selayaknya berbicara dengan orang sungguhan.
“Adanya chatbot bisa membuat pengguna mengecek kebenaran informasi,” katanya.
Mafindo sendiri memiliki chatbot Kalimasada dalam menangkal penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Kalimasada dapat diakses di nomor +62-859-2160-0500. Di dalamnya, dapat diakses sejumlah menu, antara lain pemeriksaan hoaks dan cek fakta terbaru.
Cara tepat bicara ke pengirim informasi
Dalam WhatsApp, banyak informasi berupa teks, meme, klip video, dan klip audio mudah diteruskan ke kontak individu dan grup obrolan dengan satu ketukan atau gesekan. Bahkan, WhatsApp menjadi salah satu platform yang dianggap banyak orang sebagai sumber berita.
Kadang kita kesulitan untuk memberitahu orang terdekat saat orang tersebut meneruskan informasi yang keliru di WhatsApp. Mungkin karena bentuk relasinya dengan kita sebagai keluarga, kawan, rekan kerja, atau pemimpin tim.
Pratik Sinha, editor dan salah satu pendiri organisasi pemeriksa fakta India Alt News, menjelaskan tentang cara terbaik untuk berbicara dengan teman dan keluarga yang membagikan informasi salah di aplikasi perpesanan.
Cara-cara ini dikutip dari First Draft, koalisi non-profit yang menyediakan panduan praktis dan etis tentang cara menemukan, memverifikasi, dan memublikasikan konten yang bersumber dari web sosial.
Jangan mempermalukan orang
Membalas pesan dan menyatakannya di dalam grup obrolan dapat mempermalukan orang yang membagikan klaim tersebut. Hal ini berpotensi membuat mereka menggandakan klaim mereka. 
Lebih baik menyatakan pendapat Anda ke pesan pribadi orang tersebut. Tanyakan kepadanya dari siapa dia menerima pesan tersebut, apakah dia tahu dari mana asalnya, dan mengapa dia memutuskan untuk menyampaikannya kepada Anda.
Tunjukkan empati
Pandemi Covid-19 menciptakan ketidakpastian dan kecemasan yang tidak mudah ditangani. Dalam iklim inilah, orang berbagi banyak hal.
Bukan hanya karena mereka ingin menyebarkan pesan, tetapi juga karena mereka takut. Sadarilah hal ini dalam tanggapan Anda kepadanya dan tempatkan diri Anda pada posisinya.
Salah satu pendiri First Draft Claire Wardle mengatakan, bereaksi secara emosional dan mengambil nada “Anda salah dan saya benar” tidak berhasil. Hal itu malah memperkuat pandangan orang lain, dan membuat Anda berdua semakin menjauh.
Sebaiknya, Anda melakukan pendekatan dengan sikap bahwa kita semua sama-sama berada dalam situasi ini.
Bertanggung jawab 
Mengabaikan pesan yang keliru bisa dimaknai oleh si pengirim atau anggota dalam grup obrolan bahwa Anda menerima konten yang sebenarnya salah.
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memberitahu orang-orang dalam kontak kita, terutama orang terdekat, soal penyebaran informasi yang mungkin keliru.
Di era pandemi virus corona ini, mencegah teman-teman Anda dari tindakan mengirimkan informasi yang tidak benar bisa menyelamatkan nyawa orang. Sebab, banyak sekali informasi soal obat dan pengobatan melawan Covid-19 yang belum teruji membanjiri media sosial.
Anda bisa mengecek informasi di situs web yang terlegitimasi atau lembaga pemeriksa fakta yang sudah mapan.
Jangan berharap perubahan segera
Tidak ada yang membentuk atau mengubah pandangan seseroang dalam semalam. Jadi, jangan berharap orang berubah segera.
Prosesnya membutuhkan kesopanan dan kesabaran. Semakin Anda menegur mereka dengan sopan, semakin besar kemungkinan mereka memikirkan hal-hal yang mereka bagikan dan mempertanyakan sumbernya.
Bicaralah dengan jelas, menggunakan bahasa yang ringkas, dan sediakan sumber informasi yang tepat.


Like it? Share with your friends!

127

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak