Cek Fakta: Benarkah Ellen DeGeneres Bagikan Uang untuk 10 Ribu Pengguna Facebook? Simak Faktanya

PIKIRAN RAKYAT – Beredar unggahan dari seorang pengguna Facebook yang menyatakan Ellen DeGeneres akan membagi-bagikan uang kepada 10 ribu pengguna Facebook yang beruntung.Berikut adalah cuplikan narasi yang disebarkan dalam media sosial Facebook: Baca Juga: Jadi Kasus Pertama Transmisi Covid-19 dari Hewan, Cerpelai Tularkan Corona pada Dua Orang Peternak”MY NAME “ELLEN DEGENERES” BECAUSE BRONZE CORONA VIRUS I WANT TO HELP 10,000 FACEBOOK FIRST USER MEMBERS …Tell me, how much money do you need now? Choose the first letter of your name and you will receive a gift of your choice.Do it now with faith … !!![A] 3. $ 3,000,000[B] 2,000 $ 2,000,000[C] 800 $ 800,000,” demikian bunyi narasi yang diunggah pengguna Facebook Mam’s Ellen. Baca Juga: RSUD Singaparna Medika Citrautama Masih Rawat Dua Pasien Positif Covid-19Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Kominfo RI, Turn Back Hoax, dan Snopes. Diketahui fakta yang berbeda dengan klaim narasi yang beredar tersebut

Melansir dari Snopes, terdapat sebuah artikel dengan judul, “Is Ellen DeGeneres Holding a Facebook Giveaway?” yang dimuat pada 2 November 2018.   Dalam detailnya, disebutkan sekarang ini sedang marak munculnya modus penipuan dengan menggunakan akun Facebook palsu yang mengatasnamakan tokoh terkenal.    Salah satunya adalah Ellen DeGeneres yang disebut akan menawarkan hadiah dengan nominal tertentu. Namun, hadiah itu berlaku bila pengguna media sosial dapat menyukai dan membagi unggahan akun tersebut yang diklaim berasal langsung dari  Ellen DeGeneres.Adapun acara televisi Ellen DeGeneres Show memang memiliki segmen pemberian hadiah, tetapi pemberiannya tidak melibatkan penonton untuk menyukai dan berbagi unggahan, seperti yang diklaim dari akun Facebook palsu tersebut.     Lebih tepatnya, pelaku bertujuan mendapatkan banyak pengikut Facebook hingga nanti dapat menjual halaman dengan jumlah “suka” yang tinggi kepada pihak ketiga.Di sisi lain, narasi tipuan seperti itu terlihat memberikan sedikit risiko. Terlebih, pengguna media sosial hanya cukup menyukai dan berbagi informasi tersebut.