Cerita 3 Orang Indonesia Duduki Posisi Penting di Microsoft, Citigroup dan Google AS

JAKARTA, iNews.id – Banyak orang Indonesia sukses meniti karier di luar negeri. Tak tanggung-tanggung perusahaan yang mereka gawangi adalah bidang teknologi. Dari banyak orang sukses di mancanegara, ada tiga orang yang dapat menjadi inspirasi. Dia adalah Data Scientist Microsoft di Seattle, Amerika Serikat (AS) Nurvirta Monarizqa; Senior Vice President di Citibank, New York, AS Kartina Saifuddin; dan Machine Learning Engineer Google Pay Cipta Herwana.Nurvirta Monarizqa menuturkan kisahnya sebelum sukses menjadi Data Scientist Microsoft di Seattle, AS. Perempuan yang akrab disapa Mona ini mendapat gelar pascasarjana dari New York University. Usai lulus dia sempat mencari kerja ke berbagai perusahaan.Mona menyebutkan, kegigihan sangat penting karena dirinya dulu mengirim lamaran hingga ratusan pekerjaan. Seiring pengalamannya interview, kesulitan utamanya bukanlah pada kemampuan teknis. Namun rasa percaya diri. Sebab itu, Mona memutuskan bekerja selama 3 tahun di perusahaan kecil dahulu.Dia mengasah soft-skills dan tingkat percaya dirinya berinteraksi langsung dengan berbagai klien, sebelum kemudian pindah ke Microsoft.”Mencari pekerjaan itu tentu tidak mudah. Namun, di sinilah pentingnya kita bersikap ulet dan terus mempersiapkan diri sebaik mungkin, tanpa melupakan resume maupun proses interview yang ada,” ujar Mona.Sementara itu, Kartina Saifuddin, Senior Vice President di Citi, New York, memberikan kilas balik pengalamannya bekerja dan berkembang secara profesional. “Satu hal yang terus konsisten selama saya bekerja adalah pentingnya pikiran terbuka dan kemauan belajar,” ujarnya, yang sekarang memimpin tim manajemen data di salah satu bank terbesar AS tersebut.Perempuan yang akrab disapa Wina ini bercerita perkembangan kariernya dari mendapat gelar matematika dan ekonomi, hingga bekerja di manajemen risiko. Sekarang sukses, karena memiliki rasa ingin tahu kuat. “Saya ingin tantangan baru dan keterampilan yang masih relevan 20 tahun ke depan,” ujar Wina.Selain itu, lanjut dia, membuat hubungan dan mencari mentor yang baik sedini mungkin penting untuk mendapat masukan dari orang-orang yang sebelumnya telah melewati proses panjang.Sementara itu, Cipta Herwana mengingat balik asal muasal passion-nya di bidang komputer. “Aku ingat ketika masih SMP, aku melihat buku Visual Basic di rak buku ayahku. Sejak saat itu aku jadi suka komputer dan bagaimana kita bisa menjelaskan hal-hal kompleks dengan sangat logis,” katanya.Seiring waktu, pemuda yang sekarang berkarier sebagai Machine Learning Engineer di Google Pay ini semakin melihat potensi dari implementasi teknologi di berbagai sektor. “Kalau kita lihat sekarang AI/ML ini sudah mentransformasi berbagai hal, mulai metode penanganan Covid-19 yang diberlakukan di Singapura hingga pengembangan mobil tanpa pengemudi. Aku tidak sabar hingga AI/ML bisa membantu manusia dalam mengerjakan hal-hal yang bersifat repetitif,” ujar Cipta, dengan mata berbinar-binar.Ketiga orang inspiratif ini dihadirkan Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA) dalam forum Going Global Series: Predicting Your Roles in Artificial Intelligence (AI) and Machine Learning (ML).“GIPA menyelanggarakan forum untuk memberikan inspirasi bagi anak bangsa di luar negeri dan Indonesia untuk berani berkarier secara global terutama di bidang AI/ML sebagai program kami untuk pembangunan SDM Indonesia” ujar Steven Marcelino, Chairman GIPA dalam keterangan elektroniknya, Rabu (14/10/2020).Tercatat acara ini disaksikan lebih dari 1.100 mahasiswa dan profesional muda yang berdomisili di 120 kota 24 negara.“GIPA menggandeng Kemenristek/BRIN, KBRI Washington DC, serta didukung PPI Dunia, Indonesian Professionals Association (IPA) di AS dan Singapura dalam pelaksanaan forum ini,” ujar Head of Indonesia GIPA Hilmi Kartasasmita sebagai host dalam forum tersebut. Editor : Dani Dahwilani Share Share