Liputan6.com, Jakarta – Facebook kerap berbangga diri akan upaya moderasi kontennya, terutama terkait dengan disinformasi mengenai Covid-19 yang diunggah di platformnya sejak Maret lalu.
Namun kabarnya kini Facebook gagal mengambil langkah cepat atas sebuah video hoaks tentang Covid-19 yang viral di platform tersebut. Video hoaks yang dimaksud diunggah Breitbart News dan mempromosikan teori konspirasi di balik virus corona baru dan bahayanya.
Sebagaimana dikutip dari The Verge, Rabu (29/7/2020), Facebook mengaku, pihaknya “butuh waktu lebih lama ketimbang yang diharapkan” untuk menghapus video hoaks tersebut. Perusahaan pun mengatakan, mereka akan menginvestigasi penyebabnya.
Sebelum Facebook mengambil langkah, video tersebut sudah viral dan ditonton jutaan kali. Bahkan sudah dibagikan hingga berjuta-juta kali pula, termasuk oleh Presiden AS Donald Trump dan putranya di Twitter.
Video tersebut berisi seseorang yang bukan ahli, menolak memakai masker. Orang tersebut juga memuji pengobatan terhadap Covid-19 lewat cara yang belum diverifikasi kebenarannya.
Setelah mendapatkan banyak perhatian dan viral, bahkan di platform lain seperti YouTube dan Twitter, Facebook baru menghapusnya dan mencoba menahan penyebarannya melalui kemampuan repost.