Facebook Akui Notifikasi Titik Merah Menyebalkan

Jakarta: Facebook dikabarkan tengah berupaya untuk mengurangi jumlah notifikasi titik merah pada aplikasi mobile jejaring sosialnya. Perusahaan ini tengah menguji alat, memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi jenis notifikasi dalam aplikasi yang akan ditampilkan. 
Hingga saat ini belum tersedia pernyataan resmi dari Facebook terkait dengan fitur yang tengah dikembangkannya. Namun Techcrunch melaporkan bahwa perwakilan Facebook mengindikasikan upaya ini terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dengan tim well-being. 
Laporan lain mengklaim bahwa perubahan ini merupakan salah satu upaya Facebook untuk mengurangi kecemasan yang dialami pengguna karena terus terganggu oleh notifikasi mobile berupa titik merah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



Happy





Inspire





Confuse





Sad

Lambang notifikasi ini telah dirancang sedemikian rupa, melalui penelitian selama beberapa tahun, untuk memaksimalkan peluang pengguna terhubung dan berinteraksi dengan mereka. Namun, visi tersebut dinilai justru mengganggu pengguna. 
Sebab, sejumlah pengguna mengaku kewalahan melihat jumlah notifikasi terlewat yang ditampilkan pada aplikasi mereka, sehingga enggan untuk mengetuk dan mengaksesnya. Facebook berupaya mengurangi hal ini dengan memungkinkan pengguna melakukan kustomisasi notifikasi yang ingin dilihat di aplikasi mobile Facebook. 
Namun, Sejumlah pihak mempertanyakan kebebasan secara penuh terkait dengan fitur notifikasi ini yang akan ditawarkan Facebook. Sementara itu, pengguna diperkirakan akan dapat menonaktifkan titik merah tersebut pada tab Watch, Profile, Group, dan Menu di aplikasi Facebook. 
Fitur ini telah memasuki tahap pengujian, namun belum didistribusikan secara luas. Jika lolos tahap pengujian, fitur ini akan digulirkan kepada seluruh pengguna dalam beberapa bulan mendatang, dan berlokasi di Menu, Settings & Privacy, Settings, Notifications, dan Notification Dots. 
Sebelumnya, cryptocurrency Libra milik Facebook ditanggapi secara skeptis oleh regulator internasional. Randal Quarles, Chairman dari Dewan Kestabilan Finansial (FSB), koordinator regulasi untuk negara G20, berkata bahwa rencana Facebook untuk masuk ke pembayaran retail dengan Libra bisa mendorong regulator untuk mengawasi metode pembayaran yang ditawarkan dengan lebih teliti. 
Quarles berkata, dewan tidak berencana untuk membahas masalah ini di pertemuan G20 di Jepang dan aset kripto seperti Libra saat ini bukan merupakan ancaman pada kestabilan finansial global. (MMI)