Facebook Bantah Tuduhan Telah ‘Membunuh’ Orang dengan Hoaks Covid-19

1 min


124
Facebook Bantah Tuduhan Telah 'Membunuh' Orang dengan Hoaks Covid-19

INDOZONE.ID – Juru bicara Facebook turut menanggapi pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut media sosial seperti Facebook “membunuh orang-orang” karena mengizinkan misinformasi soal virus corona beredar.
Menurut Biden, hoaks tentang Covid-19 sering ditemukan di media sosial antara lain Facebook, Twitter dan YouTube. Peneliti dan pengambil kebijakan berulang kali menuduh Facebook gagal mengatut konten berbahaya yang beredar, seperti yang dikutip Reuters.Facebook menyatakan mereka sudah memiliki aturan soal klaim yang salah tentang vaksin dan Covid-19 dan sudah memberikan informasi yang terpercaya untuk topik tersebut.

“Kami tidak akan terdistraksi oleh tuduhan yang tidak didukung fakta,” kata juru bicara Facebook Kevin McAlister.”Faktanya, lebih dari dua miliar orang menonton informasi resmi tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook, lebih banyak dibandingkan tempat lainnya di internet,” kata McAlister.”Lebih dari 3,3 juta orang Amerika juka menggunakan perangkat untuk menemukan di mana dan bagaimana cara mendapatkan vaksin. Faktanya menunjukkan Facebook membantu menyelamatkan nyawa. Titik,” kata dia.Baca Juga: Spa ‘Plus-Plus’ di Medan Digerebek, 21 Wanita Seksi Diciduk, Ditemukan Kondom Bekas PakaiSebelumnya, Biden menyebut Facebook Twitter, dan Youtube telah membantu membunuh orang dengan hoaks terkait Covid-19.

“Mereka membunuh orang-orang… Lihat lah, satu-satunya pandemi yang kita alami berada di orang-orang yang tidak divaksin. Mereka membunuh orang-orang,” kata Biden di Gedung Putih dikutip dari Reuters, Sabtu (17/7/2021).Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga mengkritik Facebook.

“Tentu, ada langkah yang sudah mereka ambil. Mereka perusahaan swasta. Ada langkah-langkah tambahan yang bisa mereka ambil. Jelas bahwa ada lebih banyak yang bisa diambil,” kata Psaki.Psaki menyatakan ada 12 orang yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 65 hoaks tentang vaksin yang beredar di media sosial, mengutip data dari Center for Countering Digital Hate pada Mei lalu. Facebook meragukan metode penelitian tersebut.Artikel Menarik Lainnya:


Like it? Share with your friends!

124

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak