Facebook Berupaya Memblokir Iklan Berbau Politik: Kami Memberi Tahu NYU Beberapa Bulan Lalu

1 min


147
Facebook Berupaya Memblokir Iklan Berbau Politik: Kami Memberi Tahu NYU Beberapa Bulan Lalu

PR CIREBON – Facebook telah menuntut agar Universitas New York menghentikan proyek penelitian ke dalam praktik penargetan platform untuk iklan politik, dengan mengatakan itu adalah pelanggaran persyaratan untuk mengumpulkan data pengguna. “Seminggu yang lalu, Facebook mengirimi saya (perintah berhenti dan berhenti) yang meminta kami untuk menghapus AdObserver dan menghapus data kami. Publik memiliki hak untuk mengetahui bagaimana iklan politik ditargetkan, jadi kami tidak akan memenuhi permintaan ini,” Laura Edelson, seorang mahasiswa PhD dan peneliti di NYU Ad Observatory, mengatakan dalam sebuah posting Jumat, 23 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel New Asia. Hanya dengan 10 hari hingga pemilihan AS, Facebook sedang diteliti dengan cermat untuk peran yang dimainkannya dalam kampanye, dan cara kandidat dan kelompok politik menggunakan jaringan media sosial untuk mempengaruhi pemilih. Baca Juga: Pangandaran Diguncang Gempa Berkekuatan 5,9 Magnitudo, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami Para peneliti mengumpulkan informasi menggunakan ekstensi, atau plugin, yang disebut AdObserver yang dapat diinstal di browser web dan menyalin iklan Facebook ke database publik.

Para peneliti mengumpulkan informasi menggunakan ekstensi, atau plugin, yang disebut AdObserver yang dapat diinstal di browser web dan menyalin iklan Facebook ke database publik. “Kami memberi tahu NYU beberapa bulan lalu bahwa melanjutkan proyek untuk mengikis informasi pengguna Facebook akan melanggar ketentuan kami,” kata juru bicara Facebook Joe Osborne. Baca Juga: Klasemen Liga Spanyol: Real Madrid Kembali Puncaki La Liga Usai Bantai Barcelona di El Clasico “Perpustakaan Iklan kami, yang diakses oleh lebih dari 2 juta orang setiap bulan, termasuk NYU, telah memberikan lebih banyak transparansi ke dalam iklan politik dan isu daripada TV, radio, atau platform iklan digital lainnya,” ujarnya.


Like it? Share with your friends!

147

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak