Facebook Blokir Iklan Politik Seminggu Sebelum Pilpres AS

1 min


113
Facebook akan memblokir iklan politik dalam satu minggu sebelum Pilpres Amerika Serikat yang akan digelar pada 3 November.

Jakarta, StikerWA Indonesia — Facebook akan memblokir iklan politik dalam satu minggu sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada 3 November. Langkah ini disebut Facebook merupakan bentuk perlawanan terhadap disinformasi.Jejaring media sosial ini juga berjanji akan mengecek berbagai klaim kemenangan perolehan suara yang masih prematur. Facebook menegaskan akan memberikan label terhadap postingan apabila ada kandidat yang menyatakan sebagai pemenang sebelum perhitungan suara berakhir. “Kami akan menambahkan label ke postingan mereka yang mengarahkan orang ke hasil resmi,” kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Facebook juga berjanji akan memberikan label informasi lainnya ke konten apa pun yang berusaha delegitimasi hasil atau mengklaim pemungutan suara yang sah adalah sebuah penipuan.”Saya prihatin tentang tantangan yang bisa dihadapi orang saat memberikan suara. Saya juga khawatir dengan bangsa kita yang begitu terpecah belah dan hasil pemilu yang berpotensi memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu untuk diselesaikan, mungkin ada peningkatan risiko kerusuhan sipil di seluruh negeri,”kata Zuckerberg.Demokrat telah lama memperingatkan bahwa Presiden Donald Trump dan para pendukungnya akan membuat kekacauan dengan klaim palsu pada 3 November, ketika pemungutan suara akan berlangsung.Hoaks dan disinformasi ini akan ditabur di tengah krisis kesehatan dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, kerusuhan sosial dan protes untuk keadilan rasial.AS saat ini telah menjadi episentrum wabah Covid-19 terburuk di dunia. Penyelenggaraan pemilu diperkirakan akan beralih ke sistem mail-in atau pengiriman surat. Tiga perempat populasi AS memenuhi syarat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden.Akibatnya, para pejabat memperingatkan bahwa penghitungan akhir mungkin tidak terungkap sampai setelah hari pemungutan suara. Hal ini  memicu kekhawatiran bahwa paranoia dan rumor-rumor bisa mencapai titik tertinggi sepanjang masa.Trump yang pengguna media sosial yang produktif yang  baru-baru ini melontarkan teori konspirasi yang dipenuhi dengan klaim bahwa dia adalah korban kudeta dan atau korban pencurangan pemungutan suara.Hampir setiap hari, dia mengklaim bahwa mail-in voting adalah langkah awal untuk mencurangi pemilu melawannya. Dia juga menentang lebih banyak dana untuk Layanan Pos AS (USPS) yang kekurangan uang, Trump mengakui uang itu akan digunakan untuk membantu proses surat suara.Oposisi Trump mengatakan sikap Trump yang semakin ekstrem terhadap pemungutan suara melalui mail-in adalah upaya untuk menekan jumlah pemilih.”Pemilihan ini tidak akan menjadi bisnis seperti biasa,” kata Zuckerberg.Dilansir dari AFP, Zuckerberg sendiri mengalami  untuk berbuat lebih banyak dalam perang melawan teori konspirasi, maupun disinformasi di Facebook.”Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi demokrasi kita. Itu berarti membantu orang mendaftar dan memberikan suara, membersihkan kebingungan tentang bagaimana pemilu ini akan berjalan, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan kekerasan dan kerusuhan,” kata Zuckerberg.(jnp/DAL)
[Gambas:Video StikerWA]


Like it? Share with your friends!

113

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak