Ilustrasi Facebook. ©2019 vox.com
Merdeka.com – Akhir-akhir ini, raksasa media sosial Facebook mulai menghapus foto dan juga video yang diupload ke jejaring sosialnya itu, melalui konsol generasi keempat Sony, yakni PlayStation 4.
Tidak ada pengumuman sebelumnya dari pihak Facebook maupun pihak Sony, namun melansir Ubergizmo via Tekno Liputan6.com, sekitar setahun yang lalu Sony mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan integrasi tersebut. Sony sendiri tidak memberi alasan atas penghentian tersebut.
Diprediksi bahwa Sony tidak ingin mengambil risiko adanya pengumpulan data pengguna yang dituduhkan dilakukan oleh Facebook. Sebagai contoh, Facebook tersandung skandal besar lebih dari dua tahun lalu soal Cambridge Analytica yang menyalahgunakan data pengguna.
Sebelumnya, Facebook dan PS4 sudah terintegrasi satu sama lain, di mana gamer bisa langsung mengunggah screenshot dan video yang diambil di PS4 mereka langsung ke platform Facebook.
Meski kemitraan telah diakhiri setahun lalu, beberapa pengguna baru mulai melihat gambar dan video mereka dihapus tanpa pemberitahuan sebelumnya baru-baru ini.
Tidak ada yang tahu mengapa ini terjadi dan apakah itu hanya bug atau dilakukan dengan sengaja, dan apakah keputusan dibuat oleh Facebook, Sony, atau kedua perusahaan.
Right Management Tools
Tools terbaru dari Facebook adalah rights management tools atau tools manajemen hak. Fitur ini membiarkan pembuat konten untuk mengklaim kepemilikan atas hak kekayaan intelektual yang digunakan orang lain tanpa izin. Biasanya hal ini terjadi di foto, komik strip, atau bahkan video musik.
Saat ini, Facebook memperluasnya dengan memasukkan foto yang masuk dalam kategori alat manajemen hak. Demikian seperti dilansir Ubergizmo via Tekno Liputan6.com.
“Kami memperkenalkan Rights Manager for Images, versi baru dari Rights Manager yang menggunakan teknologi pencocokan gambar untuk membantu pembuat dan penerbit melindungi dan mengelola konten gambar mereka dalam skala besar,” kata
“Rights Manager akan menemukan konten yang cocok di Facebook dan Instagram. Setelan dapat disesuaikan untuk mencocokkan hal-hal seperti kepemilikan yang seharusnya berlaku di seluruh dunia atau hanya di lokasi tertentu,” sambungnya.
Cara kerjanya adalah pembuat konten perlu meng-upload file CSV dari gambar mereka dan metadatanya, yang berfungsi seperti “sidik jari” pada gambar.
Berdasarkan hal itu, alat manajemen hak kemudian akan mencoba memantau Facebook untuk kejadian di mana gambar tersebut muncul dan memberi tahu pembuatnya tentang hal itu.
Dari sana, pencipta kemudian dapat memilih apakah mereka ingin membiarkan gambar tersebut, atau mereka bahkan dapat memilih untuk mengeluarkan gambar, atau bahkan memblokirnya agar tidak muncul di wilayah tertentu.
Sumber: Liputan6.comReporter: Iskandar [idc]Baca juga:Mata Uang Digital Besutan Facebook Akhirnya Disetujui, Ini Nama BarunyaMengenang Debat Paling Panas di ILC, Sampai Ada yang Bawa Rekaman Suara JokowiViral Penjual Mie Aceh Ganteng & Keren, Bikin Netizen Mau Bungkus Bawa PulangAnggota DPR Minta Kominfo Tindak Tegas Konten Hoaks di Media SosialPengantin Wanita Menangis & Pingsan, Ini Sosok Mantan Pacar yang Hadiri PernikahanGoogle Down, Seluruh Layanan Tak Bisa DiaksesInstagram Kini Bisa Siaran Live Hingga 4 Orang
Baca Selanjutnya: Right Management Tools…