Liputan6.com, Jakarta – Facebook mengakui mereka kelabakan menghapus sebuah video hoaks yang sempat viral tentang virus corona. Mereka butuh waktu yang lebih lama untuk menghapus satu video ini.
Akhir pekan ini, video yang diunggah Breitbart News menjadi viral dan sudah dilihat 20 juta kali oleh pengguna Facebook. Video haoks itu membahas teori konspirasi berbahaya terkait virus corona dan metode perawatan yang tidak akurat.
Dalam tayangan video tersebut, akun Breitbart News menampilkan orang-orang yang menolak memakai masker. Mereka menolaknya karena percaya pemakaian masker tidak efektif.
Ironisnya, video ini juga sempat di-share oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui Twitter. Video itu juga sudah hilang di akun milik Donald Trump.
Mengetahui kabar tersebut hoaks, Facebook langsung bergerak. Mereka menghentikan penyebaran dari jejaring sosial lainnya, Twitter dan YouTube.
“Kami telah menghapus video ini karena membuat klaim palsu tentang penyembuhan dan pencegahan untuk Covid-19. Orang yang bereaksi, mengomentari, atau berbagi video ini akan diarahkan ke informasi otoritatif,” ungkap juru bicara Facebook yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari The Verge.