Facebook Salahkan Apple Soal Pembobolan Ponsel Bos Amazon

1 min


113
Aplikasi WhatsApp dan Facebook. (Getty Images)

Jakarta: Pemberitaan dan investigasi kasus pembobolan ponsel bos Amazon, Jeff Bezos yang diduga kuat dilakukan oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman melalui video di percakapan WhatsApp terus bergulir. 
Pihak Facebook yang beberapa kali diwawancarai dalam kesempatan berbeda akhirnya memberikan jawaban atas dugaan adanya celah keamanan di WhatsApp. Diketahui bahwa WhatsApp merupakan anak perusahaan dari Facebook Inc. 
Dikutip dari Gizmodo, diketahui bahwa ponsel milik Bezos yang dibobol via WhatsApp adalah iPhone X. Di sebuah wawancara dengan BBC, Vice President of Global Affairs and Communication Facebook, Nick Clegg justru menyalahkan sistem operasi iOS yang terpasang di iPhone.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



Happy





Inspire





Confuse





Sad


Bermodal jawaban sederhana, Clegg menyatakan bahwa WhatsApp menggunakan sistem keamanan enkripsi end-to-end sehingga tidak mungkin bisa dibobol. Clegg sepertinya tidak bisa memberikan jawaban teknis yang sederhana sebagai pembelaan Facebook terkait kasus tersebut.


“We’re as sure as you can be that the technology of end-to-end encryption cannot be hacked into” – Facebook’s @nick_clegg says he’s “very, very confident” that Jeff Bezos wasn’t hacked via Whatsapp #r4Today | @MishalHusain | https://t.co/NHsmYG4H4W pic.twitter.com/E4Cf4h1Viu
— BBC Radio 4 Today (@BBCr4today) January 24, 2020

Bahkan dalam wawancara tersebut, ia menganggap kasus pembobolan atau peretasan via WhatsApp ini sama seperti peretasan melalui sebuah email. Dia menyebutkan bahwa email yang diterima dan dibuka akan langsung melepaskan virus atau malware di dalamnya. 
Padahal teknisnya tidak demikian. Email yang berisi malware bisa melakukan peretasan apabila software email client yang digunakan tidak aman dengan mengizinkan proses i. Proses scripting akan membuat malware di dalam file email menjalankan sebuah program. 
Peretasan melalui email juga hanya terjadi apabila file tersebut dibuka dan pengguna mengklik tautan yang ada di dalam bodi atau teks email maupun di dalam file. Jadi email itu hanya diibaratkan sebagai amplop sementara file atau teks tautan yang disertakan adalah isi dari email tersebut. 
Kenyataannya di kasus peretasan via WhatsApp yang dialami Bezos, malware ini disusupi ke dalam file video yang dikirim menggunakan aplikasi tersebut. Artinya, jelas bahwa celah keamanan ada di aplikasi WhatsApp yang ternyata bisa mendukung proses scritping. 
Pihak Facebook seperti lupa bahwa di akhir tahun 2019, mereka pernah menyatakan serangan celah keamanan di WhatsApp. Ada spyware bernama Pegasus buatan perusahaan teknologi NSO Group asal Israel yang berhasil membobol layanan WhatsApp dan memantau percakapan sejumlah jurnalis dan aktivis di dunia. (MMI)


Like it? Share with your friends!

113

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak