Jakarta, CNBC Indonesia – Gojek baru-baru ini meluncurkan fitur “chat” yang bisa digunakan oleh sesama penggunanya. Fitur obrolan ditampilkan di bagian bawah beranda aplikasi Gojek. Di fitur itu pengguna dapat mengobrol satu lawan satu, atau membuat grup hingga 100 orang di dalamnya.Co-Founder Gojek Kevin Aluwi mengatakan fitur obrolan di aplikasi Gojek bukan untuk menyaingi aplikasi chat seperti WhatsApp atau Line.
“Maksud dari fitur ini bukan untuk bersaing dengan WhatsApp atau Line, tetapi membantu ekosistem di dalamnya, sebagai aplikasi yang menghubungkan pengguna,” kata Kevin belum lama ini. Fitur chat ini terintegrasi dengan dompet ponsel Gojek, Go-Pay yang mengizinkan pengguna untuk membagi tagihan, dan mentransfer atau mengirimkan saldo Go-Pay.
Peluncuran fitur ini juga tidak keluar dari fokus bisnis Gojek, karena ekosistem yang sudah dibangun. Bahkan ekosistem yang sama rencananya akan diterapkan di Vietnam.Kevin menyebutkan ada konsumen, driver, provider, dan merchant, yang saling terkait dengan aplikasi Gojek, namun kebanyakan komunikasi di luar aplikasi. Alasan ini lah yang membuat Gojek meluncurkan fitur ini.
Foto: Perkembangan terbaru inovasi dan bisnis GOJEK (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
“Kami tidak ada ambisi jadi aplikasi yang penggunanya paling tinggi,” katanya.Sebelumnya Gojek memperkuat posisinya sebagai aplikasi super di Asia Tenggara melalui pergantian logo (rebranding). Perubahan logo ini merupakan menandai evolusi Gojek dari layanan ride hailing, menjadi ekosistem yang menggerakan orang, barang, dan uang.
Kevin mengatakan Gojek telah tumbuh pesat sejak aplikasi ini diluncurkan, yang didorong oleh peningkatan permintaan konsumen pada aplikasi terintegrasi. Saat ini Gojek memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara.”Dari Juni 2016 hingga Juni 2019 jumlah transaksi yang diproses dalam platform kami melesat hingga 1.100% atau 12 kali lipat,” kata Kevin.
Saat ini Gojek memiliki 22 layanan on demand dan layanan chat antar pengguna yang diluncurkan pada April 2019. Pengguna Gojek juga bisa memberikan tip secara cashless dengan fitur tipping, yang telah mencapai Rp 285 miliar.Gojek juga memanfaatkan teknologi terkini termasuk machine learning dan artificial intelligence untuk membangun sistem alokasi pintar.Simak video tentang logo baru Gojek di bawah ini:[Gambas:Video CNBC](roy/roy)