Google Angkat Suara Soal Pelarangan Aplikasi di Ponsel Huawe

1 min


116
Huawei

Huawei tidak diizinkan untuk melakukan perjanjian lisensi dengan Google.
REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA– Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memasukkan Huawei ke dalam daftar karena mengganggap pabrikan China itu menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Trump menduga Huawei memiliki hubungan dekat Pemerintah China.
Setelah Huawei dimasukkan dalam daftar, perusahaan itu dilarang mengakses rantai pasokan AS yang menghabiskan 11 miliar dolar AS pada 2018. Seperti yang dilansir dari Phone Arena, Senin (24/2) karena larangan tersebut, Huawei tidak diizinkan untuk melakukan perjanjian lisensi dengan Google.
Google menerbitkan artikel pendukung yang menguraikan fakta pada 16 Mei 2019, pemerintah AS menempatkan Huawei pada Daftar Entitasnya. Tindakan pemerintah ini melarang semua perusahaan AS, termasuk Google untuk berkolaborasi dengan Huawei.
Ini berarti Google dilarang bekerja sama dengan Huawei pada model perangkat baru atau menyediakan aplikasi Google, termasuk Gmail, Maps, YouTube, Play Store dan lainnya untuk memuat atau mengunduh di perangkat ini.
Google memberi tahu pemilik ponsel Huawei baru untuk tidak melakukan sideload aplikasi Google di perangkat. Google kemudian menyebutkan telah difokuskan untuk melindungi keamanan penggunanya yang menggunakan ponsel Huawei yang lebih lama.
“Kami terus bekerja dengan Huawei, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk menyediakan pembaruan keamanan dan aplikasi dan layanan Google pada perangkat yang ada dan kami akan terus melakukannya selama diizinkan,” begitu yang tertulis halaman dukungan Google.
Undang-Undang AS saat ini memungkinkan Google untuk hanya bekerja dengan Huawei pada model perangkat yang tersedia untuk umum pada atau sebelum 16 Mei 2019. Google juga menjelaskan ponsel Huawei yang diluncurkan sebelum 16 Mei 2019, tetapi sekarang dirilis wilayah lain di dunia dianggap sebagai handset baru dan tidak dapat dilisensikan untuk menggunakan layanan seluler Google.
Meskipun ada larangan, Huawei masih berhasil mengirimkan 240 juta handset tahun lalu. Itu tidak cukup bagi Samsung untuk mengambil alih posisi Huawei sebagai posisi produsen ponsel terbesar di dunia, tetapi berhasil menempati posisi di tempat kedua depan Apple.
Ini karena konsumen China yang patriotik menganggap Huawei sebagai korban penindasan AS dan ternyata dalam jumlah besar membeli handset Huawei. Di China, sebagian besar aplikasi Google tetap dilarang yang berarti model internasional perusahaan adalah yang terkena dampak larangan tersebut.


Like it? Share with your friends!

116

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak