California, Beritasatu.com- Google Alphabet Inc memblokir penargetan iklan berdasarkan usia, jenis kelamin, atau minat pada individu di bawah usia 18 tahun. Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (10/8/2021), perusahaan juga akan mematikan fitur “riwayat lokasi”, yang melacak data lokasi, untuk pengguna di bawah 18 tahun secara global.
Google akan semakin memperluas jenis kategori iklan sensitif usia yang dicekal untuk pengguna hingga usia 18 tahun. Perusahaan kelak mengaktifkan seleksi penelusuran aman untuk pengguna hingga usia tersebut.
“Google memperkenalkang kebijakan baru untuk semua anak di bawah 18 tahun dan orang tua atau wali mereka untuk meminta penghapusan gambar anak muda dari hasil pencarian Gambar Google,” kata perusahaan itu dalam pesan blog, sebagai bagian dari beberapa perubahan terkait pengguna muda.
Platform daring utama telah lama diawasi oleh pembuat undang-undang dan regulator atas dampak situs mereka terhadap keamanan, privasi, dan kesejahteraan pengguna yang lebih muda.
“Beberapa negara menerapkan peraturan di bidang ini, dan karena kami mematuhi peraturan ini, kami mencari cara untuk mengembangkan pengalaman produk yang konsisten dan kontrol pengguna untuk anak-anak dan remaja secara global,” kata Mindy Brooks, general manager Google untuk anak-anak dan keluarga.
Pendekatan platform daring untuk pengguna yang lebih muda telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir ketika anggota parlemen dan jaksa agung AS mengecam rencana Facebook Inc untuk membuat versi Instagram yang berfokus pada anak-anak.
Facebook baru-baru ini mengumumkan perubahan pada penargetan iklan di bawah 18 tahun, meskipun pengiklannya masih dapat menargetkan pengguna yang lebih muda ini berdasarkan usia, jenis kelamin, atau lokasi.
Pada Selasa, situs streaming video Google, YouTube, menyatakan, dalam beberapa minggu mendatang akan mengubah pengaturan unggahan baku ke opsi paling pribadi untuk remaja berusia 13-17 tahun, di mana konten yang dilihat hanya pengguna dan orang yang mereka pilih. Pengguna masih dapat memutuskan untuk membuat konten mereka menjadi publik.
“YouTube juga akan menghapus konten yang terlalu komersial dari aplikasi YouTube Kids-nya, seperti video yang hanya berfokus pada pengemasan produk atau secara langsung mendorong anak-anak untuk membelanjakan uang,” kata direktur manajemen produk anak dan keluarga situs tersebut, James Beser.Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com