JAKARTA – Google menindak keras konten konspirasi terkait hubungan antara virus corona dan jaringan 5G. Raksasa teknologi tersebut mengungkapkan pihaknya akan melarang konten, iklan, dan pencarian dengan kata kunci yang mengaitkan virus corona dan jaringan 5G.
Dilansir dari laman Tech Radar, Rabu (8/4/2020) kebijakan tersebut dibuat setelah terjadi serangan terhadap tower 5G di Inggris. Sebelumnya, beberapa pembuat konten konsporasi menyebutkan bahwa virus corona dapat disebarkan melalui jaringan 5G.
Para ilmuwan telah menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara pandemi global dan jaringan berkecepatan tinggi. Awal pekan ini, para ilmuwan, pemerintah Inggris, dan industri seluler negara itu bergabung bersama untuk memohon agar penyebaran informasi yang salah tersebut dihentikan. Selain serangan terhadap tower 5G, operator telekomunikasi dan pekerja infrastruktur jaringan juga menghadapi pelecehan dan penyerangan.
Pedoman terbaru dari Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi (ICNIRP) mempertimbangkan lebih dari dua dekade penelitian dan menyimpulkan sama sekali tidak ada risiko terhadap kesehatan masyarakat.
Kampanye anti-5G berpendapat jaringan generasi berikutnya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan meskipun fakta bahwa seluruh badan penelitian yang tersedia membantah klaim ini, sementara rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyebutkan bahwa 5G aman.
(amr)