AKURAT.CO, Salah satu alasan Google Maps digunakan adalah agar orang-orang dapat mencapai tujuan dalam waktu sesingkat mungkin. Namun, terkadang rute tercepat tidak selalu menjadi rute terpendek. Pasalnya, rute tercepat mungkin malah membawa pengendara ke jalan yang jaraknya lebih jauh dengan estimasi bisa dicapai lebih cepat.
Dilansir dari Ubergizmo, Kamis (22/4) laporan dari Autoevolution baru-baru ini mengungkapkan bahwa dalam pembaruan Google Maps, Google akan mengubah algoritme yang digunakannya untuk menghitung rute. Artinya, alih-alih menetapkan rute tercepat, Google akan mencoba menemukan rute yang paling hemat bahan bakar bagi pengemudi.
Misalnya, saat Google menentukan bahwa rute tercepat dan paling hemat bahan bakar memiliki perkiraan waktu kedatangan yang sama, Google Maps akan memilih opsi yang lebih ramah lingkungan.
baca juga:
Meski begitu, Google tidak akan memaksakan saran tersebut karena pengguna masih memiliki opsi untuk memilih apakah mereka menginginkan rute tercepat atau yang paling ramah lingkungan.
Kemampuan ini merupakan pembaruan yang menarik karena efisiensi bahan bakar dapat ditentukan oleh banyak faktor. Seorang pengemudi tidak hanya fokus untuk mencapai tujuan dengan waktu yang lebih cepat, tetapi juga sekaligus dapat menghemat bahan bakar kendaraannya.