Google-Microsoft Debat Soal Monopoli Iklan Industri Media

1 min


113
Google Petakan 16 Juta Km Jalan, Setara 400 Kali Putari Bumi

Jakarta, StikerWA Indonesia — Google dan Microsoft berdebat secara terbuka pada sesi akhir sidang kongres, Jumat (12/3), yang membahas terkait dampak Big Tech terhadap industri berita di Australia.
Microsoft (MSFT) menyoroti dominasi Google dalam periklanan seperti yang dijelaskan dalam kesaksian kongres tentang bagaimana industri teknologi telah berkontribusi pada erosi jurnalisme.
“Masalah yang melanda jurnalisme saat ini sebagian disebabkan oleh kurangnya persaingan mendasar di pasar teknologi pencarian dan iklan yang dikendalikan oleh Google,” kata Presiden Microsoft Brad Smith dalam kesaksian tertulisnya kepada subkomite antitrust parlemen.




Smith menegaskan argumen tersebut tak bermaksud untuk menilai apakah Google telah bertindak melanggar hukum atau tidak. Namun tindakan pemerintah dibutuhkan untuk mencegah dampak buruk dari monopoli iklan terhadap industri media tersebut.
“Seperti yang kami pelajari langsung dari pengalaman Microsoft dua dekade lalu, ketika kesuksesan sebuah perusahaan menciptakan efek samping yang berdampak buruk pada pasar dan masyarakat kita, masalahnya tidak boleh diabaikan,” ucapnya.
Menjelang persidangan, Google (GOOGL) melalui postingan blog-nya mengecam Microsoft melontarkan klaim sepihak dan kembali ke strategis anti-Google yang agresif.
“Serangan terbaru ini menandai kembalinya praktik lama Microsoft,” tulis Google SVP of Global Affairs Kent Walker dalam sebuah unggahan blog.
Menurut Google serangan tersebut dilakukan untuk menggeser isu peretasan SolarWinds yang mendera Microsoft.
“Bukan kebetulan bahwa minat baru Microsoft untuk menyerang kami datang setelah serangan SolarWinds dan pada saat ketika mereka telah mengizinkan puluhan ribu pelanggan mereka … untuk secara aktif diretas melalui kerentanan utama Microsoft,” imbuhnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Microsoft dan Google memang mengambil posisi yang berlawanan pada undang-undang Bergaining Media Code Law di Australia. Beleid itu mewajibkan raksasa teknologi untuk menegosiasikan pembagian pendapatan dengan penerbit berita.
Ketika Google mengancam untuk hengkang dari Australia, Microsoft dengan senang hati mendukung undang-undang tersebut dan mengatakan bahwa mesin pencarinya, Bing, akan mengisi kekosongan tersebut.
Microsoft sendiri kemungkinan akan tunduk pada undang-undang tersebut. Smith mengatakan industri teknologi memiliki kewajiban untuk berbuat lebih banyak untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas.
(ard/ard)

[Gambas:Video StikerWA]


Like it? Share with your friends!

113

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak