Google Search Setop Operasi di Australia, Apa Dampaknya?

1 min


112
Google Search Setop Operasi di Australia, Apa Dampaknya?

Jakarta, CNBC Indonesia – Google mengancam akan menyetop operasi Google Search jika Australia menyetujui Undang-Undang baru yang memaksa perusahaan raksasa teknologi AS ini membayar media lokal atas konten mereka yang ditampilkan di mesin pencari itu.
Managing Director Google Australia Mel Silva dalam rapat dengar pendapatan dengan Parlemen mengungkapkan kebijakan tersebut tetap “tidak bisa dijalankan” dan Google siap keluar dari pasar Australia.
“Jika aturan ini disahkan menjadi hukum, itu tidak akan memberikan kami pilihan nyata selain berhenti menyediakan Google Search di Australia,” ujar Mel Silva seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald, Senin (25/1/2021).Sebelumnya Australia membuat rancangan Undang-Undang yang memaksa Google dan Facebook membayar media massa atas konten berita yang ditampilkan di platform teknologi ini.
Australia memandang selama ini terjadi ketimpangan di mana Google dan Facebook mendapat pendapatan besar dari iklan digital padahal mereka tidak memiliki konten sementara media massa yang memiliki konten mendapatkan porsi sedikit.
Jika Google Search berhenti beroperasi apa dampaknya bagi masyarakat Australia? Menurut Australian Competition and Consumer Commission, Google menyumbang 90% lalu lintas pencarian melalui komputer desktop pada 2018 dan 98% melalui seluler.
Jika Google Search setop beroperasi maka pengguna harus beralih ke mesin pencari alternatif seperti Bing, DuckDuckGo, StartPage, Yandex, Swisscows hingga Ecosia. “Jadi akan ada moment di mana warga Australia harus mempertimbangkan cara lain untuk mengakses web,” jelas Belinda Barnet dari Swinburne University.
Belinda Barnet menambahkan keluarga Google dari Australia berdampak pada hilangnya pendapatan iklan digital. Aksi ini juga akan mengganggu dunia usaha yang mengandalkan Google untuk mempromosikan dan mengenalkan bisnisnya.
“Pasar periklanan digital untuk pencarian Google di Australia bernilai US$4,3 miliar per tahun. Google menyumbang lebih dari 51% iklan online,” ungkap Belinda Barnet.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)


Like it? Share with your friends!

112

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak