Gotong Royong Lewat Grup Whatsapp

RMco.id  Rakyat Merdeka – Semenjak wabah Covid-19 melanda, grup alumni di Whatsapp saya jadi ramai. Pembahasan pun beragam. Bukan cuma Covid-19, juga hal-hal lain yang bersifat pribadi, tapi yang masih bersangkut paut dengan pandemi. Pembahasannya juga cukup serius.

Salah satu grup di Whatsapp saya yang menjadi ramai adalah alumni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) waktu di kampus. Ini grup yang anggotanya para pegiat film dan televisi kampus, Mahasiswanya pun dari berbagai jurusan. Maka, alumninya juga beragam profesi.

Berita Terkait : Kehilangan HarapanGrup ini awalnya jarang sekali ada chat. Di hari-hari biasa, amat sepi. Tapi, pas work from home atau WFH diterapkan, grup ini mendadak ramai, riuh. Isi chatnya pun beragam. Dari urusan kerjaan, anak-anak, hingga rumah tangga.

Di zaman kuliah dulu, sebenarnya kami jarang diskusi serius selain saat membedah skenario film. Tetapi, seminggu terakhir, obrolan berubah menjadi serius.

Berita Terkait : Dibikin Kesal Operator RSMulai dari emak-emak yang curhat harga sayuran naik tinggi, hingga distribusi bantuan sosial yang menurut grup ini tak adil. Kerjaan yang harus dilakukan di rumah sambil momong anak, di-PHK, sampai ada yang harus luntang-lantung di Bali karena perusahaannya tutup dan dia nggak bisa pulang ke Jakarta.

Terakhir, ada juga yang memberanikan meminta bantuan ke grup ini. Karena dia sudah tak ada pendapatan dan tak ada lagi yang bisa dijual untuk makan keluarganya. Akhirnya, semua sepakat saling gotong royong.

Berita Terkait : Isi WFH Dengan Jadi Kicau ManiaAlhamdulillah, semua masalah dapat teratasi. Bagi saya, grup di Whatsapp atau di media sosial apa pun itu, jangan diremehkan saat ini. Selain silaturahmi, grup ini bisa menjadi solusi membantu sesama.

Nana Maulana, Wartawan Rakyat Merdeka