Halo Hacker, LINE Undang Kalian untuk Cari Bug Nih!

1 min


107
Halo Hacker, LINE Undang Kalian untuk Cari Bug Nih!

Cyberthreat.id – Pengembang aplikasi perpesanan terbesar asal Jepang, LINE Corporation, mengumpulkan para peretas putih (ethical hackers) untuk berlomba-lomba menemukan dan memperbaiki kerentanan pada aplikasi.

LINE Corp. meluncurkan program bug bounty publik (BBP), yang menawarkan imbalan finansial bagi peretas. Syaratnya: mengidentifikasi celah keamanan di seluruh domain web LINE dan aplikasi inti.

Program tersebut, seperti diberitakan Infosecurity Magazine, Jumat (15 November 2019), akan berjalan melalui komunitas HackerOne, yang telah digunakan LINE sejak Juli 2019, khusunya untuk menjalankan pencarian bug bersama-sama dengan internal perusahaan.

Sejak memulai program bug bounty pada Juni 2016, perusahaan telah menerima lebih dari 1.000 laporan dan telah membayar lebih dari US$ 300.000 melalui kegiatan tersebut.

LINE mengumumkan pihaknya juga akan mentransisikan seluruh ekosistem hadiah bug-nya ke platform HackerOne. Platform bertenaga peretas ini memiliki lebih dari 570.000 peretas yang terdaftar.

“Kami sangat senang bisa pindah ke platform HackerOne karena memungkinkan kami untuk meningkatkan visibilitas kami dan dengan demikian meningkatkan jumlah laporan berkualitas tinggi yang kami terima juga,” tutur Naohisa Ichihara, Kepala Departemen Keamanan Siber di LINE.

“Karena transparan tentang masalah keamanan sangat penting bagi kami, kami ingin cara yang nyaman untuk mengungkapkan informasi tersebut,” ia menambahkan.

Partisipasi dalam program bug bounty LINE terbuka dan dianjurkan untuk semua peretas di seluruh dunia. Hadiah berkisar dari US$ 500 (Rp 7 juta) hingga US$ 30.000 (sekitar Rp 422 juta) untuk kerentanan valid yang memenuhi syarat.

Aset yang diteliti termasuk aplikasi LINE utama (untuk iOS, Android, Chrome, MacOS, dan Windows) serta domain web https://store.line.me, https://news.line.me/, https://music.line.me/, dan https://live.line.me/.

Wakil Presiden HackerOne, Asia Pasifik (APAC), Attley Ng, mengungkapkan dengan 164 juta pengguna rata-rata bulanan global di empat negara, LINE memahmi pentingnya melindungi informasi pengguna sepanjang waktu.

“Dengan mengundah komunitas peretas etis terbesar di dunia sebagai perpanjangan dari tim keamanan siber mereka, LINE meningkatkan pendekatan global mereka terhadap keamanan dan meningkatkan keamanan pelanggan mereka,” ujar Attley Ng.

Kawasan Asia Pasifik menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan tercepat untuk keamanan yang didukung oleh peretas.

Menurut laporan bertajuk HackerOne’s 2019 Hacker Powered Security Report, jumlah program keamanan bertenaga hacker tumbuh sebesar 30 persen di wilayah Asia Pasifik dari tahun ke tahun antara 2018 hingga 2019.

HackerOne membuka kantor pusat APAC di Singapura awal tahun ini. Mereka telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF), GovTech Singapura, Xiaomi, Zomato, Toyota, Nintendo, Grab, dan Alibaba.

Redaktur: Andi Nugroho


Like it? Share with your friends!

107

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak