Hoaks dan Disinformasi Corona Beredar Via WhatsApp, Diskominfos Bali Minta Masyarakat Lebih Bijak

1 min


153
ilustrasi-aplikasi-whatsapp.jpg

Laporan Wartawan StikerWA, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali merilis laporan mengenai hoaks dan disinformasi yang beredar di masyarakat berkaitan dengan pandemi virus Corona (Covid-19).
Laporan tersebut dirilis Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Minggu (19/4/2020) pukul 15.00 Wita.
Hoaks tersebut mengenai informasi yang beredar via WhatsApp soal larangan ke BNI Teuku Umar karena sebagian besar pegawainya terkena Covid-19.
“Semeton untuk sementara sampunang ke BNI, pegawainya sebagian besar terkena Covid-19. Gara-gara ada orangtua pegawai sebelum meninggal dan mereka menjenguk, ternyata yang mati positif Covid-19,” begitu bunyi pesan tersebut.
Kepala Diskominfos Provinsi Bali Gede Pramana dalam laporannya menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan keterangan dari BNI Bali.
Dari keterangan yang didapatkan, disampaikan bahwa mertua pegawai tersebut sudah menjalani swab test di satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Bali, dan dinyatakan negatif.
“Pegawai yang ada di BNI Teuku Umar juga sudah dilakukan rapid test dan dinyatakan negatif,” tulis Pramana.
Selain itu, Pramana juga melaporkan beredar pesan via Whatsapp, yang mengatakan imbauan tidak mendekati kawasan hotel tersebut selama masa karantina, dan tetap memakai masker guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap penyebaran Covid-19.
Pramana mengatakan, pesan tersebut juga menyebutkan enam nama hotel.


Like it? Share with your friends!

153

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak