StikerWA.CO, Jakarta – Huawei akan mengganti aplikasi Google dengan alternatif buatannya untuk smartphone 2020. Seorang eksekutif Huawei menyatakan bahwa alternatif tersebut akan mencakup penggantian asli untuk Google email, peta, pesan dan aplikasi pembayaran. Mengikuti rumor yang beredar pekan lalu bahwa smartphone perdana Huawei yang akan datang adalah P40, yang akan dikirimkan pada Maret 2020 tanpa perangkat lunak Google. Langkah ini mengikuti pembatasan yang diberlakukan Pemerintah AS pada kerja sama Google dengan Huawei, yang mencegah ponsel baru untuk dijual dengan aplikasi pembuat. Larangan tersebut, yang dilaksanakan pada Mei 2019 lalu, menyusul tuduhan bahwa Huawei memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Cina dan merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS. Pergeseran ke aplikasi in-house digembar-gemborkan oleh kepala konsumen Huawei di India, Charles Peng, pada 24 Desember 2019. “Kami memiliki HMS kami sendiri dan berusaha membangun ekosistem seluler,” kata Peng kepada The Economic Times. “Sebagian besar aplikasi utama seperti navigasi, pembayaran, permainan, dan pengiriman pesan akan siap.”
Langkah ini akan melihat Huawei membangun rekanannya sendiri untuk Google Media Service (GMS), yang masa depannya di perangkat perusahaan Cina ini menjadi genting menyusul pembatasan yang diumumkan oleh Pemerintah AS awal tahun ini. Di antara aplikasi yang dibundel dengan GMS adalah Gmail, Google Drive, Maps, Navigasi, Pay dan YouTube. “Kami fokus pada bagaimana bekerja dengan pengembang untuk menawarkan pengalaman pelanggan yang baik. Ini adalah tantangan yang kami coba atasi,” tutur Peng. Menurut The Economic Times, Huawei dan anak perusahaannya Honor sedang berusaha mengatasi tantangan ini dengan merekrut pengembang aplikasi di Cina dan India untuk mengirimkan barang mereka ke platform smartphone baru. “Huawei HQ menghubungi pengembang Cina dan India, mereka akan membantu kami di India serta daerah seperti Eropa,” kata Peng. “Di setiap negara, kami akan fokus untuk menghadirkan 100–150 aplikasi teratas kepada pelanggan melalui HMS.” Untuk mencapai itu di India, perusahaan tersebut menawarkan insentif hingga US$ 17 ribu untuk integrasi aplikasi dengan layanan media baru. Modal untuk insentif ini dipasok melalui dana US$ 1 miliar yang disiapkan Huawei untuk membantu persaingannya dengan Google “Kami akan membuat model bisnis ujung ke ujung dengan pengembang, penyedia konten dan layanan. Kami akan memberikan nilai kepada mereka,” tambah Peng. “Jika (pengembang) bekerja sama dengan kami dengan erat, biaya untuk mendapatkan pelanggan baru akan rendah. Huawei adalah salah satu dari tiga pembuat handset teratas dengan pangsa pasar yang besar.” Namun, para ahli dilaporkan skeptis atas rencana Huawei untuk platform layanan media. Menurut perusahaan intelijen pasar IDC Navkender Singh India kepada The Economic Times, hal itu akan sangat sulit bagi Huawei atau Honor untuk menjual ponsel berdasarkan aplikasi mereka sendiri. “Jika mereka harus melanjutkan dengan Harmony OS dan masalah perang perdagangan masih belum terselesaikan, mereka harus lebih mengandalkan pengembang daripada sebelumnya,” kata Tarun Pathak, dari Counterpoint Research. THE ECONOMIC TIMES | DAILY MAIL
Huawei Klaim Siap Ganti Aplikasi Google di Smarphone 2020
1 min
