Hutan Sumatra Dilindungi dengan Teknologi AI Milik Google

2 min


113
Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian

StikerWA.CO, Jakarta – Pemenang Google AI Impact Challenge 2018, Rainforest Connection, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) milik Google untuk melindungi hutan di Sumatera Barat.Rainforest Connection menciptakan alat yang dinamai The Guardian dengan teknologi TensorFlow dengan memanfaatkan ponsel bekas, baterai, dan panel StikerWA.Founder dan CEO Rainforest Connection Topher White turun langsung memimpin perjalanan ke hutan seluas 5.140 hektar. Bekerja sama dengan Komunitas Konservasi Indonesia WARSI (KKI WARSI), White memasang 12 alat The Guardian yang tersebar di 4 nagari (desa) di Sumatra Barat: Nagari Sirukam, Nagari Pakan Rabaa Timur, Nagari Pakan Rabaa, dan Nagari Pasir Talang Timur. “Pada dasarnya ini adalah kotak dengan baterai, ponsel bekas, perekam alat, seta panel StikerWA. Alat diletakkan di atas pohon untuk merekam suara hutan menggunakan mikrofon dan mengirimkannya ke cloud dengan teknologi AI TensorFlow,” ujar Topher White, dalam keterangannya, Senin, 29 Juli 2019.
Alat mampu merekam seluruh suara yang ada di hutan, mulai dari suara spesies binatang, hingga suara gergaji mesin serta truk pengangkut. Setelah itu alat akan mengirimkannya secara real-time ke smartphone petugas patroli penjaga hutan. Tiap nagari dipasang 3 alat di 3 titik yang berbeda dengan harapan dapat menjangkau seluruh area hutan. Menurut data KKI WARSI, luas tutupan hutan di Sumatra Barat terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dari awalnya seluas 61 persen pada 2000 menjadi 53 persen pada 2015. Suara-suara yang terekam akan dikenali dan dideteksi secara otomatis berkat teknologi kecerdasan buatan TensorFlow milik Google. “Dengan begitu, The Guardian dapat membantu petugas patroli dan masyarakat sekitar untuk memantau keadaan hutan dan mencegah pembalakan liar (illegal logging),” kata Topher White. The Guardian diharapkan mampu membantu petugas patroli hutan untuk mengetahui keadaan hutan yang begitu luas secara real-time. Sehingga jika terdeteksi adanya suara yang dapat mengancam kelestarian hutan, petugas dapat segera mengambil tindakan dengan cepat dan tepat. Untuk membantu menyelesaikan masalah deforestasi di Sumatra Barat, Rainforest Connection melancong ke hutan Buki Basurek di wilayah Kabupaten Solok Selatan. Manajer Program KKI WARSI Rainal Daus melihat alat ini sangat membantu masyarakat memperkuat sistem pengamanan hutan mereka. “Dengan alat ini tim patroli hutan nagari bisa memantau hutan dengan mendengarkan apa yang terjadi di hutan secara langsung dan setiap saat. Sehingga, jika ada peristiwa penebangan mereka bisa segera mengambil sikap,” tutur Rainal Daus. Google percaya bahwa AI dapat membantu menyelesaikan beberapa tantangan terbesar dunia, seperti sosial dan lingkungan, kesehatan, prediksi bencana, pelestarian lingkungan, pertanian, atau pelestarian budaya. Itulah alasannya, kata Head of Corporate Communications Google Indonesia Jason Tedjasukmana, mengapa Google memulai program AI for Social Good pada tahun 2019. TensorFlow merupakan wadah pembelajaran mesin yang telah terbuka sejak 2015. “Kamu dapat mendengarkan suara hutan di berbagai belahan dunia, termasuk Hulu Batang Hari dan Pakan Rabaa di Sumatra melalui aplikasi Rainforest Connection yang dapat diunduh di Google Play Store,” kata Jason. “Ini salah satu upaya Google untuk membuka teknologi TensorFlow milik Google agar dapat digunakan oleh siapapun.”


Like it? Share with your friends!

113

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak