Izin Praktik Kedaluwarsa, Dokter Lois Disebut Halu

2 min


106
Izin Praktik Kedaluwarsa, Dokter Lois Disebut Halu

Jakarta, Beritasatu.com – Dokter Lois Owien dikenal gemar beropini kontroversial di media sosial pribadinya. Selain antimasker dan menyebut Covid-19 tak menular, ia sering menyebut dirinya sebagai dokter yang paling tahu tentang Covid-19. Tak heran jika dr Lois pun disebut halu, alias senang berhalusinasi.
Di berbagai status dan cuitannya, ia tak segan-segan menyebut sejumlah nama top sebagai pihak-pihak yang ia berikan nasihat seputar Covid-19. Mulai dari pejabat tinggi negara, dokter ternama hingga mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Trump bisa pintar karena informasi dari saya. Indonesia kapan pintarnya?? Dokter USA dan Indonesia ilmunya sama. Sama-sama sampah!” tulisnya di status Facebook.

Di status lain, ia menyebut dirinya sebagai penguasa Covid-19 dan segala opininya tidak boleh dibantah.
“Jangan ada lagi nakes yang sok pinter yang membantah-bantah saya! Saya penguasa Covid-19 dunia dengan penjelasan paling ilmiah!” tulisnya lagi.
“Hak penuh bagi saya mengatur kedokteran sesuka hati saya. Bubarkan IDI pun saya punya kuasa penuh!” lanjutnya.
Padahal, dari penelusuran di website Konsil Kedokteran Indonesia, terkuak bahwa Surat Tanda Registrasi (STR) dr Lois sudah kedaluwarsa sejak 2017, jauh sebelum pandemi.

STR sendiri merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi. Tenaga kesehatan yang telah memiliki STR dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan. dr Lois juga tak terdaftar dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Jadi, bisa disimpulkan bahwa dr Lois tak pernah berpraktik sama sekali saat pandemi muncul tahun lalu karena izin praktiknya kedaluwarsa. Nah, dari mana ia bisa memberikan opini bahkan resep untuk pasien Covid-19?
Apalagi, resep yang ia berikan juga membuat koleganya sesama dokter geleng-geleng kepala.
dr Lois adalah sosok yang mempopularkan resep viral berupa vitamin C 1.000 miligram per jam 3 kali berturut-turut untuk para pasien Covid-19. Padahal menurut Angka Kecukupan Gizi, anak di atas satu tahun hanya membutuhkan asupan vitamin C sebanyak 40 – 45 mg. Sedangkan remaja berusia di atas 12 tahun perlu memenuhi kebutuhan vitamin C 65 – 90 mg per hari. Untuk orang dewasa di atas 18 tahun, kebutuhan vitamin C hariannya yakni 75 – 90 mg.
Untuk orang sakit pun, asupan vitamin C seperti yang diresepkan dr Lois tetap sangat berlebihan. Dalam ilmu kedokteran, asupan vitamin C berlebihan seperti itu akan mampu merusak berbagai organ seperti ginjal dan lambung.

Dari komentar rekan-rekannya sesama alumni Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, diduga bahwa dr Lois mengidap gangguan kejiwaan. Bahkan, disebut-sebut ia menderita waham. Waham sendiri adalah suatu keyakinan seseorang yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang tetap dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain.
“Mohon maaf ya dok, lagi-lagi junior saya bikin heboh. Ade saya ini emang terduga sejak beberapa tahun terakhir ada gangguan kejiwaan. Mungkin di rumahnya ada masalah bertubi-tubi, sampe akhirnya ‘rada menyimpang’ pola pikirnya. Kalo dokter perhatiin isi timeline FB-nya, pola ganggua kejiwaannya keliatan banget. Bukan sekadar tulisan random ala esjewe ngehe, tapi udah terlalu overproduktif untuk ukuran normal. Dari jumlah status per hari aja udah keliatan ‘ada yang gak normal’. Jadi untuk kasus yang ini, harap maklum ya dok,” komentar akun Lee Yeow yang mengaku sebagai senior dr Lois, di Facebook.
Sayangnya, seluruh status, cuitan, dan resep aneh yang dibagikan dr Lois tak membuat para pengikut dan penggemarnya berhenti memberikan dukungan. Terbukti di Twitter maupun Facebook, mereka tetap mendukung dr Lois karena “menyuarakan kebenaran tentang Covid-19”. Sumber: BeritaSatu.com


Like it? Share with your friends!

106

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak