KABAR LUMAJANG – Sebanyak sembilan kanal YouTube yang telah di-monetize menayangkan konten konspirasi tentang dukungan kecurangan dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat, Kamis 5 November 2020. Dikutip KabarLumajang.com dari Reuters, saluran tersebut rata-rata memiliki 1.000 hingga 629.000 subscriber dan channelnya telah di monetize. Unit pemeriksa fakta dari Associated Press Reuters telah melakukan pengamatan dan menemukan adanya kesalahan dan informasi yang tidak akurat disebarkan di channel tersebut. YouTube yang dimiliki oleh Google Alphabet, memiliki aturan melarang kanal yang di-monetize untuk menyampaikan konten berisi klaim yang terbukti salah. Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Baca Juga: Meski Perhitungan Suara Biden Unggul, Hasil Resmi Pilpres AS 2020 akan Lama Diumumkan, Ini Alasannya Hal tersebut bertujuan agar tak merusak kepercayaan pada proses pemilihan pilpres serta mendukung demokrasi. Google belum menanggapi mengenai pertanyaan apakah ada penagguhan iklan pada kanal-kanal tersebut. Penangguhan tersebut sebagai bentuk hukuman yang biasa dikenal sengan sebutan demonetisasi.