Kisah Facebook yang Terdampak Virus Corona

Jakarta, CNBC Indonesia – Virus corona COVID-19 kini menjadi salah satu wabah yang ditakuti oleh Facebook. Terbaru, Facebook memutuskan untuk membatalkan pertemuan tahunan para developer F8 yang akan direncanakan pada 5-6 Mei di California, AS.”Ini adalah pertemuan yang sulit dilakukan saat ini. F8 merupakan acara yang sangat penting bagi Facebook dan salah satu cara favorit kami untuk merayakan kehadiran kami dengan Anda, tetapi kami perlu memprioritaskan kesehatan dan keselamata mitra developer kami, karyawan dan semua yang membantu F8,” ujar Konstantinos Papamiltiadis, Director of Platform Partnership, seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (28/2/2020).
“Kami mengeksplorasi cara lain untuk tetap menyelenggarakan acara F8 secara langsung, tetapi penting bagi kami untuk menjadi tuan rumah acara inklusif dan rasanya tidak benar untuk memiliki F8 tanpa kehadiran developer internasional kami.”Sebagai pengganti F8, Facebook mengatakan berencana untuk terhubung dengan developer melalui cara lain, termasuk “melalui kombinasi acara yang di-host secara lokal, video dan konten live streaming.”Ini adalah kali kedua Facebook membatalkan acara karena mengantisipasi penyebaran virus corona. Facebook telah membatalkan acara Global Marketing Summit  akan dilakukan di San Francisco (AS) pada 9-12 Maret 2020.”Berdasarkan hasil pertimbangan, kami memutuskan untuk membatalkan Global Marketing Summit karena berkembangnya risiko kesehatan masyarakat terkait dengan virus corona,” ujar Juru Bicara Facebook Anthony Harrison, seperti dilansir dari Business Insider.Sebelumnya, ajang tahunan industri telekomunikasi Mobile World Congress (MWC) 2020 di Barcelona, Spanyol yang dilakukan 23-27 Februari dibatalkan.”GSMA telah membatalkan MWC 2020 Barcelona karena kekhawatiran global mengenai wabah virus corona, peringatan travel dan keadaan lainnya, sehingga tidak mungkin GSMA mengadakan acara ini,” ujar CEO pengelola GSMA John Hoffman seperti dilansir Reuters, Kamis (13/2/2020).Virus corona adalah wabah yang ditemukan di Wuhan, China. Namun virus ini telah menjangkiti seorang warga AS yang tidak pernah ke China. Hal ini menimbulkan ketakutan di AS.
(roy/roy)