JAKARTA – Siapa yang tak kenal dengan Mark Zuckerberg? Kesuksesan yang diraih Zuckerberg berasal dari keberhasilannya mendirikan Facebook. Saat ini, Zuckerberg tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Amerika Serikat (AS).
Lulusan Harvard University ini telah memulai proyek Facebook sejak masih duduk di bangku kuliah. Bersama dengan temannya, Andrew McCollum, Dustin Moskovits, dan Chris Hughes, Zuckerberg mulai merancang dan mengembangkan situs jaringan sosial bernama Facebook.
Baca Juga: Menang Besar di Oscar 2020, Bong Joon Ho: Sulit Dipercaya
Ide pembuatan situs Facebook ini berasal dari SMA-nya. Sekolah tersebut menerbitkan buku alumni yang dibagikan kepada lulusannya setiap tahun dengan maksud agar setiap siswa dapat tetap berhubungan dengan lainnya. Buku alumni tersebut kemudian dikembangkan dan diaplikasikan oleh Zuckerberg di dunia maya.
Seperti dikutip dari buku ‘Cerita Bisnis Bos-Bos IT’ karya Jubilee Digital (JUD) yang terbit pada 2017, pada awalnya peluncuran Facebook diperuntukkan hanya bagi mahasiswa Harvard. Media sosial yang dibuatnya ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa sana. Hal ini ditunjukkan dengan setengah dari jumlah mahasiswa di kampus tersebut melakukan sign up di Facebook.
Baca Juga: Bong Joon Ho dan Firasat Kemenangannya di Oscars 2020
Saking banyaknya mahasiswa yang berminat bergabung dalam komunitas Facebook membuat Zuckerberg kewalahan dalam mengelolanya. Lalu dia merekrut temannya, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes, untuk membantunya membangun Facebook. Hanya dalam empat bulan, Facebook telah menambah lebih dari 30 jaringan kampus.
Kemudian Zuckerberg, Moskovits, dan Hughes pindah ke Palo Alto, California setelah Facebook meraih kesuksesannya. Agar Facebook berkembang, Zuckerberg meminta mantan co-founder Napster, Sean Parker, untuk membantunya. Sean Parker menyambut baik ajakannya. Parker memperkenalkannya dengan co-founder PayPal, Peter Thiel, yang kemudian memberi Facebook suntikan dana sebesar USD500.000 setara Rp6,83 miliar (kurs Rp13.674 per USD).
Jumlah anggota Facebook yang meningkat tajam mendapat lirikan dari Friendster. Pihak Friendster mencoba untuk mengakuisisi Facebook dengan menawarkan harga sebesar USD10 juta setara Rp 136,74 miliar pada pertengahan tahun 2004. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Zuckerberg. Setelahnya dia malah mendapatkan suntikan dana dari Accel Partners sebesar USD12.7 juta setara Rp173,65 miliar.
Keberhasilan Facebook juga dilirik oleh Yahoo. Yahoo menawarkan harga sebesar USD1 milyar setara Rp13,67 triliun untuk mengakuisisi Facebook pada tahun 2006. Tawaran dari Yahoo ditolak oleh Zuckerberg. Penolakan lainnya didapat oleh Viacom yang mecoba untuj mengakuisisi Facebook pada Maret 2006. Banyak perusahaan software dan media teknologi yang ingin mengakuisisi Facebook, namun ditolak oleh Zuckerberg.
Di tengah-tengah kesuksesan Facebook, muncul “gosip” mengenai pendirinya. Zuckerberg diduga telah mencuri kode sumber dari teman kuliahnya untuk dijadikan sebagai kode sumber Facebook. Kabar menjadi kontroversi. Walaupun begitu, Facebook terus melesat. Lebih dari 1 juta pengguna baru yang mendaftar setiap minggunya.
Kesuksesan Facebook tak menjadikan Zuckerberg merasa puas dan nyaman di zona yang sekarang. Zuckerberg terus berusaha untuk terus mengembangkan Facebook agar anggota komunitasnya merasa puas dengan layanan dan fasilitas yang diberikan. Dia lebih mementingkan pertumbuhan atau perkembangan dibandingkan pendapatan.
Kisah Hidup Mark Zuckerberg, Rancang Facebook dari Bangku Kuliah : Okezone Economy
1 min
