Komentar di Facebook Berujung Demo Sopir Ambulans Desa

2 min


110
Komentar di Facebook Berujung Demo Sopir Ambulans Desa

Jember (beritajatim.com) – Puluhan sopir ambulans desa berunjuk rasa di DPRD Jember, Jawa Timur, Senin (13/1/2020). Gara-garanya, perdebatan status Facebook.
Semua berawal saat Wasil, salah satu sopir ambulans, menuliskan pernyataan di akun Facebook pribadinya, 6 Januari 2020. “Rakyat Dibodohi. Kepentingan hajat hidup masyatarakat Jember tidak dilaksana. Semua pada berburu rekom partai dengan segala cara hingga hak rakyat tidak terpenuhi. Pembahasan perencanaan dan penganggaran keuangan daerah tidak telaksana sesuai jadwal. Mereka hanya saling mencari kelemahan dan kesalahan eksekutif dan legislatif. Kapan Jember akan ada persamaan pemikiran untuk kemajuan yang baik ke depan bila semua hanya mementingkan kepentingan pribadi kelompok dan partai.”
Pernyataan itu ditanggapi David Handoko Seto, anggota DPRD Jember, di kolom komentar. “Mon tak taoh ke urusan pemerintahan tak osa benyak benta kek, nyopir ambulan beih se nyaman mak le tak geger pasienah…. pesantah sirinenah.”
Artinya: Kalau tidak tahu ke urusan pemerintahan tidak usah banyak ngomong, nyopir ambulans saja yang enak biar pasiennya tidak jatuh. Keraskan volume sirenenya.

David dan Wasil sebenarnya saling kenal. Apalagi mereka berdua pernah sama-sama dalam satu tim pemenangan pasangan Faida dan Abdul Muqiet Arief dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Jember pada 2015. Namun rupanya pernyataan David ini menyinggung Wasil.
Bersama puluhan sopir ambulans, Wasil mendatangi kantor DPRD Jember untuk berunjukrasa memprotes pernyataan David. David dianggap menghina sopir ambulans di Jember.
Didampingi Anggoro Setiawan, salah satu aktivis swadaya masyarakat, mereka mengadukan David ke Badan Kehormatan DPRD Jember. BK pun mempertemukan David dengan perwakilan sopir ambulans. Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besat Alfian Nurrizal juga hadir.
Dalam pertemuan itu David mengatakan, pernyataannya ditujukan kepada Wasil pribadi dan bukan seluruh sopir ambulans. Pasalnya, pernyataan itu ditulis di kolom komentar akun Facebook milik Wasil untuk menanggapi pernyataan yang dinilai menyudutkan dirinya dan partai politik. “Ini partai mana yang Anda tuduh?” kata David. Menurutnya, anggota Dewan lain juga bisa tersinggung atas tuduhan Wasil itu.
Apalagi sebelumnya Wasil selalu mengunggah pernyataan-pernyataan yang menyudutkan DPRD Jember. Salah satunya pada 29 Desember 2019 yang mempertanyakan sikap DPRD yang mempersoalkan anggaran Rp 4,4 miliar untuk pembangunan jembatan Semanggi. “Saya jelaskan di sini biar Anda semua tahu: APBD menganggarkan Rp 5 miliar untuk empat jembatan. Kalau Rp 4,4 miliar untuk satu jembatan, bagaimana jembatan lainnya,” kata David.
David mengatakan selama ini hanya diam kendati terus dipojokkan di media sosial. Padahal ia bisa melawan balik. “Ini foto siapa sopir ambulans desa yang merokok dalam ambulans? Aturannya tidak boleh sopir ambulans merokok saat dalam kendaraan. Tapi apa kemudian saya unggah ini di Facebook? Saya minta agar koordinator sopir ambulans desa menegur sopir ini,” sergahnya menunjukkan foto kepada perwakilan sopir ambulans yang terdiam.
Namun Wasil ngotot bahwa dirinya hanya mengkritisi kinerja DPRD Jember. “Selama ini DPRD Jember dan pemkab saling menyalahkan. Rakyat jadi korban,” katanya.
Sementara David mempertanyakan balik kenapa Wasil juga tak mengkritisi Pemkab Jember jika memang obyektif. “Sekarang Sampeyan ke sini demo. Bagaimana dengan pelayanan ambulans desa sekarang ketika Sampeyan tinggal demo,” kata David.
Salah satu sopir ambulans mengatakan, pelayanan tak ada masalah. Pasalnya, sebelum demo, mereka mengaku sudah menyiapkan diri agar layanan tak terganggu.
Akhirnya pertemuan berakhir tanpa kesepakatan. BK menerima pengaduan para sopir itu. Namun Ketua BK Hamim menyatakan bahwa itu sebatas pengaduan. “Kami belum menerima pelaporan tertulis,” katanya, usai pertemuan kepada wartawan.
David sendiri menyatakan siap dilaporkan ke BK. Namun jika itu terjadi, maka dia akan melaporkan Wasil ke polisi atas status Facebook yang sudah diunggah dengan tuduhan pencemaran nama baik. Namun sejauh ini hingga berita ini ditulis, dua belah pihak belum mengambil langkah-langkah sebagaimana dimaksud. Kapolres meminta agar puluhan sopir ambulans kembali ke rumah masing-masing dengan damai. “Mari kita jaga Jember,” katanya. (wir/kun)


Like it? Share with your friends!

110

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak