Lagi, Huawei Luncurkan Strategi Baru Buat Gantikan Google

1 min


113
Kisah Huawei Haram Pakai Google, Nasib Penggunanya Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei Technologies meluncurkan strategi baru untuk merayu developer mau memasukkan aplikasi buatannya ke toko Aplikasi milik Huawei bernama AppGallery. Ini sebagai cara baru Huawei melawan Google.Dalam skema bagi hasil (revenue-sharing), developer yang menaruh aplikasinya di AppGallery akan mendapatkan 90% pendapatan penjualan aplikasi, sisanya 10% milik Huawei. Huawei akan mengikat kontrak kerja sama ini selama 24 bulan dan berlaku bagi developer yang mau bekerja sama sebelum 30 Juni 2020.
Skema ini berbeda dengan Google yang mengadopsi porsi 70% developer dan 30% Google. Tahun lalu developer Epic Games pemilik Fortnite menarik aplikasi dari Google Play Store karena menganggap potongan 30% terlalu besar, seperti dilansir dari GizmoChina, Jumat (6/3/2020).


Huawei memang sedang gencar merayu developer untuk menaruh aplikasinya di AppGallery. Ini sebagai salah cara karena ponsel barunya tidak mendapatkan lisensi Android. Alhasil, ponsel Huawei tidak memiliki aplikasi bawaan toko aplikasi Google Play Store.Hal ini terjadi karena Amerika Serikat (AS) memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam (blacklist) darurat teknologi. Semua perusahaan AS dilarang bekerja sama dengan Huawei tanpa lisensi khusus dari departemen perdagangan. Hingga kini departemen perdagangan AS belum menerbitkan lisensi kerja sama tersebut.Selain aktif mengembangkan AppGallery, Huawei juga mengembangkan mesin pencari (search engine) untuk menggantikan Google Chrome karena aplikasi ini tidak bisa digunakan oleh pengguna perangkat Huawei.[Gambas:Video CNBC] (roy/roy)


Like it? Share with your friends!

113

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak