Luhut Pantau Mobilitas Masyarakat Via Facebook dan Google saat PPKM Darurat

1 min


131
Ilustrasi aplikasi Facebook dan Google - - Foto: dok MI

Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku menggunakan tiga indikator untuk mengawasi mobilitas dan aktivitas masyarakat selama PPKM Darurat.
 
Pertama melalui Facebook mobility, untuk mengukur pergerakan masyarakat melalui perangkat atau gawai yang terhubung pada aplikasi tersebut berdasarkan lokasi GPS dan jaringan telekomunikasi. Data ini menggambarkan pergerakan orang antarwilayah maupun di dalam wilayah administrasi tertentu hingga ke tingkat komunal.

Kedua Google traffic mengukur aktivitas dan pergerakan lalu lintas masyarakat. Untuk setiap kabupaten atau kota terdapat empat ruas jalan dari dan ke pusat kota yang dimonitor tingkat kepadatannya. 
Ketiga, intensitas cahaya di malam hari dari NASA ataupun NOAA mengukur aktivitas dan pergerakan masyarakat pada malam hari melalui intensitas cahaya. Data berupa gambar pencitraan dari satelit NASA atau NOAA. “Supaya kita bisa mengukur supaya kita bisa menghadapi varian delta ini,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis, 15 Juli 2021.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Happy

Inspire

Confuse

Sad

Ia menjelaskan ketiga indikator tersebut dipilih karena memenuhi dua elemen penting dalam pengawasan pembatasan aktivitas dan pergerakan masyarakat (khususnya PPKM-Darurat) yaitu timeless dan locality. Seluruh indikator yang digunakan dapat mencerminkan aktivitas dan pergerakan masyarakat di level kabupaten atau kota dengan level yang relatif pendek. 
Indeks  mobilitas gabungan pada periode PPKM darurat kemudian dibandingkan dengan periode baseline yaitu 24 Mei-6 Juni 2021. Analisis tambahan, lanjut Luhut, dilakukan dengan menggunakan data Google mobility. Ia menambahkan penggunaan indikator ini pun diklaim telah membuahkan hasil. 
“Mobilitas cukup membaik, Google traffic, Facebook mobility turun tajam. Intensitas lampu di malam hari menunjukkan turunnya aktivitas masyarakat di malam hari di DIY. Saya pikir memberikan indikasi yang makin baik, Jogja waktu itu banyak hitamnya, sekarang mulai merah dan masuk kuning, itu yang kita mau,” jelas dia. (Des)


Like it? Share with your friends!

131

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak