JAKARTA, Investor.id- Aido health berhasil lolos menjadi satu dari delapan startups yang terpilih mengikuti Google for Startups Accelerator. Aplikasi kesehatan yang terintegrasi dengan basis fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan farmasi itu berharap bisa segera memberikan akses masyarakat ke berbagai jaringan mitra aido untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.
“Kami sangat tertarik dan bersemangat saat mendengar program Google for Startups Indonesia, karena program ini memberikan kesempatan kami untuk mendapatkan bimbingan, jaringan dan eksposur,” ujar Jyoti Nagrani, VP Operations & Partnership dalam keterangan pers.
Untuk informasi, demi mendorong perkembangan ekosistem startups di Indonesia, Google meluncurkan program Google for Startups Accelerator di Indonesia. Ini adalah program akselerator daring selama empat minggu bagi startup Indonesia -baik di bidang fintech, edtech, ritel, logistik, atau kesehatan- tingkat seed yang berpotensi tinggi sampai series A. Untuk tahun 2021, aido health lolos program ini.
Jyoti menambahkan, aido health juga tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai Google’s tools, termasuk Google cloud serta marketing toolset yang bisa membantu meningkatkan awareness terhadap aplikasi kesehatan aido health. Harapannya bisa memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kemudahan dan manfaat dari layanan kesehatan digital yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat.
“Kami juga mendapatkan panduan untuk mengeksplorasi pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) bagi layanan kami. Tentu yang tak kalah penting adalah program ini memungkinkan kami bertemu dengan banyak orang dan bisa mendapatkan banyak inspirasi dari komunitas,” imbuh Jyoti.
Program Google for Startups Accelerator berlangsung selama empat minggu, tepatnya dimulai pada 16 April hingga wisuda kelulusan pada 10 Juni 2021, dengan jeda saat libur Lebaran. Program ini diawali dengan minggu bootcamp yang diisi dengan sesi mentoring di sisi produk, marketing, hal-hal teknis dan pengelolaan sumber daya manusia.
“Setelah itu, kami mendapatkan lebih banyak bimbingan teknis, pendampingan teknis, analisis data, cloud dan pembelajaran mesin. Terakhir, kami belajar mengenai kepemimpinan, termasuk bagaimana memecahkan tantangan dari orang-orang yang sulit serta membangun dukungan yang kuat dari komunitas,” kata Jyoti.
Lulus dari program ini pada 10 Juni lalu, aido health berharap untuk segera bisa menerapkan semua pengetahuan dan saran yang didapatkan untuk mengembangkan organisasi. “Selain itu, kami juga berencana untuk bisa mendapatkan investor yang tepat bagi rencana pengembangan kami tahun ini,” pungkas Jyoti.
Sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi dengan basis fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan farmasi, aido health memberikan akses masyarakat ke berbagai jaringan mitra aido untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, perawatan penuh kasih dengan harga yang terjangkau. Saat ini, demi mendukung pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19, aido health menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan RI.
aido health merupakan aplikasi kesehatan yang menyediakan layanan telekonsultasi dan perawatan dari rumah. Bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit favorit dengan akses lebih dari 2.000 tenaga kesehatan dan 1.300 dokter spesialis, kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan tetap bisa terpenuhi, meski di tengah kondisi pandemi yang membuat mobilitas dibatasi.
Editor : Mardiana Makmun (nana_makmun@yahoo.com)