Mayoritas Dosen PTKI Masih Gunakan Whatsapp untuk PJJ

2 min


109
Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis, Kemenag, Mamat Burhanuddin. Foto: Kemenag/Humas

Jakarta: Berdasarkan hasil survei Kementerain Agama (Kemenag) tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) terungkap, pemanfaatan teknologi informasi dan jaringan bagi komunitas PTKI masih menjadi ‘barang mewah’. Hal ini terlihat dalam implementasi PJJ di sejumlah PTKI saat pandemi covid-19. 
Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis, Kemenag, Mamat Burhanuddin mengatakan, mayoritas masyarakat pengguna layanan PTKI termasuk kelompok masyarakat menengah ke bawah. “Hal ini yang menjadi kendala tersendiri dalam hal pemenuhan kuota internet dan paket data,” kata Mamat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020. 
Seperti diketahui, saat ini Kampus PTKI telah berusaha menjalankan PJJ dengan berbagai penyesuaian. Hal ini dijalankan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Diktis nomor 701/03/2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran pada PTKI dalam Masa Tanggap Darurat COVID-19.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?



Happy





Inspire





Confuse





Sad


Di bawah kendali tim Learning Management System (LMS) yang dibentuk oleh pimpinan kampus mahasiswa PTKI dipastikan pembelajaran tetap berlangsung di semester genap ini. “Sejak pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di bulan April, kampus mulai sepi dari mahasiswa dan para pimpinan sibuk melengkapi fasilitas pendukung demi lancarnya proses pembelajaran daring,” kata Mamat. 
Baca juga:IPB Siapkan Skenario Kuliah Daring Hingga Akhir Tahun 
Di antara fasilitas yang disediakan kampus untuk kelancaran belajar adalah melakukan kerja sama dengan beberapa provider jaringan, optimalisasi sistem pembelajaran yang sudah dikembangkan sebelumnya, pelatihan beberapa aplikasi belajar daring serta pemberian bantuan pulsa untuk dosen dan mahasiswa. 
Sementara pada PTKI swasta yang belum memiliki sistem pembelajaran daring, dosen melakukan proses pembelajaran sesuai kesepakatan dengan mahasiswa. “Ada yang memberlakukan tugas terstruktur, pembelajaran proyek, pertemuan offline dengan jumlah terbatas, pemberlakuan semester pendek, dan sebagainya,” terangnya. 
Masih berdasarkan hasil survei, pilihan moda atau aplikasi pembelajaran yang dipakai dalam menerapkan PJJ di PTKI juga cukup beragam. Setidaknya ada lima jenis moda yang dipakai, yaitu Google Classroom, Webex, Cloud Meeting, aplikasi perpesanan (WhatsApp, Hangout dan sebagainya). 
Baca juga:Kemendikbud Siapkan Data Kebutuhan Guru 
Mamat merinci, mayoritas atau sebanyak 44 persen dosen masih menggunakan aplikasi perpesanan seperti WhatsAppdan Hangout.Sementara, sebanyak 27 persen dosen memanfaatkan aplikasi Google Classroom, dan hanya 19 persen dosen menggunakan fasilitas cloud meeting, seperti Zoom, dan sebagainya. 
“Selebihnya, dosen PTKI juga menggunakan aplikasi berbasis repository object seperti Dropbox, One Drive, Edmodo, dan Edlink,”sebut Mamat. 
Dari data di atas, kata Mamat, Kemenag mendapat gambaran bahwa dosen dan pimpinan PTKI sudah cukup kreatif dan dapat menyesuaikan dalam memberikan layanan pendidikan di masa tanggap darurat covid 19 kepada mahasiswanya. “Meskipun hanya dengan menggunakan alat teknologi seadanya PTKI mampu menerapkan proses pembelajaran alternatif di masa PSBB,” terangnya. 
Diakui Mamat, dari sudut teori pembelajaran daring berbasis IT, proses pembelajaran di PTKI seperti ini masih jauh dari ideal. Institusi perguruan tinggi dan dosen masih belum secara masif mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis IT milik sendiri. 
Selain itu literasi digital yg belum merata di kalangan dosen dan mahasiswa menjadi tantangan tersendiri untuk mengangkat mutu dan kualitas pembelajarannya. Pengembangan aplikasi sendiri sangat dibutuhkan karena sistem dan aplikasi dari luar kampus belum tentu cocok dengan kebutuhan pembelajaran internal kampus,” terangnya. 
Untuk diketahui, pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda hampir 200 negara di dunia sejak awal 2020 ini, telah mengakibatkan disrupsi di semua lini kehidupan. Tidak terkecuali bagi lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). 
Kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan covid-19 dengan menjaga jarak (physical distancing) telah memaksa 826 institusi PTKI yang melayani 1,1 juta mahasiswa di seluruh Indonesia melakukan proses PJJ. 

(CEU)


Like it? Share with your friends!

109

What's Your Reaction?

Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Kaget Kaget
0
Kaget
Muntah Muntah
0
Muntah
Sedih Sedih
0
Sedih
Ketawa Ketawa
0
Ketawa
Cinta Cinta
0
Cinta
Ngakak Ngakak
0
Ngakak